Ini Favoriteku Langsung ke konten utama

Informasi Terbaru

Cara Menemukan Minat dan Mengasah Bakat Pada Diri Sendiri

Oleh Kharisma Intania Banyak yang masih bingung dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki, bakat dan kemampuan setiap orang pasti berbeda-beda. Nah, tugas kita adalah menemukan bakat dan kemampuan yang kita miliki. Bakat adalah keahlian atau kelebihan yang dimiliki oleh seseorang yang berasal dari keturunan ataupun berasal dari lahir. Bakat sendiri dipercaya sebagai hal yang paling disenangi oleh manusia karena bisa membantu manusia. Bakat erat hubungannya dengan pekerjan yang nantinya akan kita kerjakan, misalnya anda memiliki bakat bermain sepakbola, maka anda bisa menekuni sepak bola sebagai pekerjaan. Pun juga jika anda berbakat sebagai pelukis, anda bisa menjadi pelukis atau berprofesi sebagai designer. Kita sering bertanya kepada diri sendiri, apa sebenarnya bakat yang kita miliki, banyak orang merasa bosan dengan pekerjaan yang mereka kerjakan dan menganggap pekerjan yang mereka lakukan tidak sesuai bakat dan kemampuan. Meskipun, jika tidak di asah
Macam Macam Majas 

1. Majas Perbandingan 
  • Metafora: Gaya Bahasa yang membandingkan suatu benda dengan benda lain karena mempunyai sifat yang sama atau hampir sama.
    Contoh: Cuaca mendung karena sang raja siang enggan menampakkan diri.

  • Sinestesia: Majas yang berupa suatu ungkapan rasa dari suatu indra yang dicurahkan lewat ungkapan rasa indra lainnya.

  • Litotes: Ungkapan berupa penurunan kualitas suatu fakta dengan tujuan merendahkan diri.
    Contoh: Terimalah kado yang tidak berharga ini sebagai tanda terima kasihku.

  • Hiperbola: Pengungkapan yang melebih-lebihkan kenyataan sehingga kenyataan tersebut menjadi tidak masuk akal.
    Contoh: Gedung-gedung perkantoran di kota-kota besar telah mencapai langit.

  • Personifikasi: Pengungkapan dengan menggunakan perilaku manusia yang diberikan kepada sesuatu yang bukan manusia.
    Contoh: Hembusan angin di tepi pantai membelai rambutku.

  • Eufimisme: Pengungkapan kata-kata yang dipandang tabu atau dirasa kasar dengan kata-kata lain yang lebih pantas atau dianggap halus.
    Contoh: Dimana saya bisa menemukan kamar kecilnya?
2. Majas Sindiran
  • Ironi: Sindiran dengan menyembunyikan fakta yang sebenarnya dan mengatakan kebalikan dari fakta tersebut.
Contoh: Suaramu merdu seperti kaset kusut.
  • Sarkasme: Sindiran langsung dan kasar.

  • Sinisme: Ungkapan yang bersifat mencemooh pikiran atau ide bahwa kebaikan terdapat pada manusia (lebih kasar dari ironi).
         Contoh: Kamu kan sudah pintar ? Mengapa harus bertanya kepadaku ?

3. Majas Penegasan
  • Pleonasme: Menambahkan keterangan pada pernyataan yang sudah jelas atau menambahkan keterangan yang sebenarnya tidak diperlukan.
    Contoh: Saya naik tangga ke atas.

  • Repetisi: Perulangan kata, frasa, dan klausa yang sama dalam suatu kalimat.
  • Paralelisme: Pengungkapan dengan menggunakan kata, frasa, atau klausa yang sejajar.

  • Tautologi: Pengulangan kata dengan menggunakan sinonimnya.

  • Retoris: Ungkapan pertanyaan yang jawabannya telah terkandung di dalam pertanyaan tersebut.
4. Majas pertentangan
  • Paradoks: Pengungkapan dengan menyatakan dua hal yang seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar.

  • Antitesis: Pengungkapan dengan menggunakan kata-kata yang berlawanan arti satu dengan yang lainnya.

Komentar