Dampak dan Cara Pencegahan Anak yang Kecanduan Game  Langsung ke konten utama

Informasi Terbaru

Cara Menemukan Minat dan Mengasah Bakat Pada Diri Sendiri

Oleh Kharisma Intania Banyak yang masih bingung dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki, bakat dan kemampuan setiap orang pasti berbeda-beda. Nah, tugas kita adalah menemukan bakat dan kemampuan yang kita miliki. Bakat adalah keahlian atau kelebihan yang dimiliki oleh seseorang yang berasal dari keturunan ataupun berasal dari lahir. Bakat sendiri dipercaya sebagai hal yang paling disenangi oleh manusia karena bisa membantu manusia. Bakat erat hubungannya dengan pekerjan yang nantinya akan kita kerjakan, misalnya anda memiliki bakat bermain sepakbola, maka anda bisa menekuni sepak bola sebagai pekerjaan. Pun juga jika anda berbakat sebagai pelukis, anda bisa menjadi pelukis atau berprofesi sebagai designer. Kita sering bertanya kepada diri sendiri, apa sebenarnya bakat yang kita miliki, banyak orang merasa bosan dengan pekerjaan yang mereka kerjakan dan menganggap pekerjan yang mereka lakukan tidak sesuai bakat dan kemampuan. Meskipun, jika tidak di asah

Dampak dan Cara Pencegahan Anak yang Kecanduan Game 

Dunia anak memang sering disebut dengan dunia bermain, dimana anak-anak banyak menghabiskan waktu dengan bermain, baik itu dengan keluarga, saudara maupun teman-temannya. Aktifitas anak untuk bermain di luar ruangan semakin menurun, hal ini merupakan hal yang kurang baik karena anak kekurangan aktivitas fisik (bukan berarti tidak boleh bermain di dalam ruangan).

Walaupun sekarang banyaki game ataupun aplikasi yang dikembangkan khusus untuk anak-anak, akan tetapi penggunaan yang berlebihan tetap saja berakibat fatal bagi anak-anak. Banyak orangtua yang salah mengira, bahwa anaknya jenius karena pintar bermain game, yang terjadi justru anak-anak yang terlalu sering bermain video game bisa membahayakan kondisi fisik maupun psikologisnya.

Beberapa dampak negatif dan bahaya bermain game video game bagi anak, mencangkup game online, game komputer / laptop, tablet, hingga Hand Phone.
  1. Gangguan pada penglihatan anak
  2.  Perubahan sikap dan perilaku anak
  3.  Anak tidak mampu mengendalikan waktu bermainnya 
  4. Gangguan kesehatan secara umum
  5.  Banyak game yang mengandung unsur kekerasan
Game juga mengatasi banyak hal dalam kehidupan, beberapa waktu lalu ada seorang rekan yang setiap hari kecanduan game karena kesepian dan sulit berkomunikasi dengan keluarganya. Dia akhirmnya bermain game bertema peternakan yang “mengikatnya”, setiap hari Ipad nya akan mengeluarkan bunyi suara sapi, jika belum diberi makan, dan dia bisa mengangapnya nyata “kasian belum makan sapi-sapiku” dan ada jam-jam tertentu dimana dia harus konsentrasi dengan gamenya tanpa boleh diganggu. Seakan-akan hidupnya seperti seorang profesional yang sibuk namun, hanya memberi makan sapi di gamenya, diceritakan sendiri kesehariannya dan kekonyolannya dengan terbahak-bahak.

Ada 10 tips yang akan kami bagikan dan bisa anda praktekkan dalam keseharian anda dan anak anda.
  1. Sediakan waktu dan kebersamaan dengan anak lebih banyak, menemani anak di rumah. Jika Anda sangat sibuk, aturlah sedemikian rupa. Anggap saja anak anda sedang “sakit” dan perlu ditemani.
  2.  Penting membatasi waktu bermain game online ataupun lainnya, maksimal hanya 2 jam sehari (kalau bisa batasi hanya 1 jam dalam sehari). Hal ini untuk mencegah anak kecanduan.
  3. Mengembangkan cara berkomunikasi yang lebih enak dan nyambung dengan anak.
  4. Berusaha memahami kebutuhan anak, termasuk bahasa anak. Menyelami game-game yang dimainkan supaya bisa menjadi pintu masuk anda bicara dengan anak.
  5. Rencanakan waktu untuk makan bersama dan rekreasi bersama. Saat ngobrol dengan remaja yang enak adalah saat situasi mereka juga enak, saat makan dan santai.
  6. Jangan bicara apalagi dengan marah-marah kepada anak saat mereka sedang main game. Hal itu justru membuat mereka bertambah terluka. Berusaha bicara dengan menatap anak dengan kasih sayang.
  7.  Pilih jenis permainan yang edukatif, yang juga sesuai dengan usia anak.
  8.  Apabila memang akan membelikan game untuk anak, pastikan tidak membelikan games yang berlogo M atau A,  karena itu adalah logo yang menandakan game tersebut hanya boleh dimainkan oleh orang dewasa, atau 18 tahun keatas. Pilih yang berlogo misal eC =Early Childhood, atau E=everyone,
  9.  Doronglah anak untuk ikut kegiatan ekstrakurikuler sekolah, biasanya ada banyak jenis estrakurikuler sekolah, dorong anak agar menyukai salah satunya, hal ini membuat anak terlatih untuk bersosialisasi serta melatih fisiknya.
  10.  Ajak anak tamasya seperti ke pantai atau keluar kota, dimana anak nantinya menikmati alam bersama keluarga.

Komentar