Oleh Kharisma Intania Banyak yang masih bingung dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki, bakat dan kemampuan setiap orang pasti berbeda-beda. Nah, tugas kita adalah menemukan bakat dan kemampuan yang kita miliki. Bakat adalah keahlian atau kelebihan yang dimiliki oleh seseorang yang berasal dari keturunan ataupun berasal dari lahir. Bakat sendiri dipercaya sebagai hal yang paling disenangi oleh manusia karena bisa membantu manusia. Bakat erat hubungannya dengan pekerjan yang nantinya akan kita kerjakan, misalnya anda memiliki bakat bermain sepakbola, maka anda bisa menekuni sepak bola sebagai pekerjaan. Pun juga jika anda berbakat sebagai pelukis, anda bisa menjadi pelukis atau berprofesi sebagai designer. Kita sering bertanya kepada diri sendiri, apa sebenarnya bakat yang kita miliki, banyak orang merasa bosan dengan pekerjaan yang mereka kerjakan dan menganggap pekerjan yang mereka lakukan tidak sesuai bakat dan kemampuan. Meskipun, jika tidak di asah
Renang
Renang merupakan cabang olahraga rekreasi dan prestasi. Sebagai olahraga prestasi,pertandingan yang diselenggarakan meliputi renang,loncat indah,renang indah dan polo air. Gaya renang yang dapat dikompetisikan adalah gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada. Perenang yang memenangkan lomba renang adalah perenang yang menyelesaikan jarak lintasan tercepat. Pemenang babak penyisihan maju ke babak semifinal, dan pemenang semifinal maju ke babak final.peraturan perlombaan renang ditetapkan oleh badan dunia bernama Federasi Renang Internasional (FINA). Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) adalah induk organisasi cabang olahraga renang di Indonesia.
Sejarah Renang
Manusia sudah
dapat berenang sejak zaman prasejarah,
bukti tertua mengenai berenang adalah lukisan-lukisan tentang perenang dari Zaman Batu
telah ditemukan di "gua perenang" yang berdekatan dengan Wadi Sora di
Gilf
Kebir, Mesir barat daya. Catatan
tertua mengenai berenang berasal dari 2000 SM. Beberapa di antara dokumen
tertua yang menyebut tentang berenang adalah Epos Gilgamesh,
Iliad, Odyssey, dan
Alkitab (Kitab Yehezkiel
47:5, Kisah Para Rasul 27:42, Kitab Yesaya
25:11), serta Beowulf dan hikayat-hikayat lain. Pada 1538, Nikolaus Wynmann
seorang profesor bahasa dari Jerman
menulis buku mengenai renang yang pertama, Perenang atau Dialog mengenai
Seni Berenang (Der Schwimmer oder ein Zwiegespräch über die Schwimmkunst).Perlombaan
berenang dimulai di Eropa sekitar tahun 1800. Sebagian besar perenang berenang
dengan memakai gaya dada. Pada 1873, John Arthur Trudgen memperkenalkan gaya
trudgen di lomba-lomba renang setelah meniru renang gaya bebas suku Indian.
Akibat ketidaksukaan orang Inggris terhadap gerakan renang yang memercikkan air
ke sana ke mari, Trudgen mengganti gerakan kaki gaya bebas yang melecut ke atas
dan ke bawah menjadi gerakan kaki gunting seperti renang gaya samping.
Renang menjadi
salah satu cabang olahraga yang dilombakan sejak Olimpiade Athena 1896. Nomor
renang putri dilombakan sejak Olimpiade Stockholm 1912. Pada 1902, Richard
Cavill memperkenalkan renang gaya bebas. Federasi Renang Internasional dibentuk
pada 1908. Gaya kupu-kupu pertama kali dikembangkan pada tahun 1930-an. Pada
awalnya, gaya kupu-kupu merupakan variasi gaya dada sebelum dianggap sebagai
gaya renang tersendiri pada 1952.
Di Hindia Belanda,
Perserikatan Berenang Bandung (Bandungse Zwembond) didirikan pada 1917.
Pada tahun berikutnya didirikan Perserikatan Berenang Jawa Barat (West Java
Zwembond), dan Perserikatan Berenang Jawa Timur (Oost Java Zwembond)
didirikan pada 1927. Sejak itu pula perlombaan renang antardaerah mulai sering
diadakan. Rekor dalam kejuaraan-kejuaraan tersebut juga dicatatkan sebagai
rekor di Belanda.
Pada 1936,
perenang Hindia Belanda bernama Pet Stam mencatat rekor 59,9 detik untuk nomor
100 meter gaya bebas di kolam renang Cihampelas Bandung. Pet Stam dikirim
sebagai wakil Belanda di Olimpiade Berlin 1936. Persatuan Berenang Seluruh
Indonesia didirikan 21 Maret 1951, dan sebagai anggota Federasi Renang
Internasional sejak tahun berikutnya. Perenang Indonesia ikut berlomba dalam
Olimpiade Helsinki 1952.
Gaya renang
Dalam renang untuk rekreasi, orang berenang dengan gaya dada, gaya punggung, gaya bebas dan gaya kupu-kupu. Gaya renang yang dilombakan dalam perlombaan renang adalah gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas. Dalam lomba renang nomor gaya bebas, perenang dapat menggunakan berbagai macam gaya renang, kecuali gaya dada, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu. Tidak seperti halnya gaya dada, gaya punggung, dan gaya kupu-kupu, Federasi international tidak mengatur teknik yang digunakan dalam nomor renang gaya bebas. Walaupun demikian, hampir semua perenang berenang dengan gaya krol, sehingga gaya krol (front crawl) digunakan hampir secara universal oleh perenang dalam nomor renang gaya bebas.
Gaya bebas
Penggambaran gaya bebas
Gaya
bebas adalah berenang dengan posisi dada menghadap
ke permukaan air. Kedua belah tangan
secara bergantian digerakkan jauh ke depan dengan gerakan mengayuh, sementara
kedua belah kaki
secara bergantian dicambukkan naik turun ke atas dan ke bawah. Sewaktu berenang
gaya bebas, posisi wajah menghadap ke permukaan air. Pernapasan dilakukan saat lengan digerakkan ke luar dari air, saat
tubuh menjadi miring dan kepala berpaling ke samping. Sewaktu mengambil napas, perenang
bisa memilih untuk menoleh ke kiri atau ke kanan. Dibandingkan gaya berenang
lainnya, gaya bebas merupakan gaya berenang yang bisa membuat tubuh melaju
lebih cepat di air.
Gaya
bebas merupakan gaya yang tidak terikat dengan teknik-teknik dasar tertentu.
Gaya bebas dilakukan dengan beraneka ragam gerakan dalam berenang yang bisa
membuat perenang dapat melaju di dalam air. Sehingga gerakan dalam gaya bebas
bisa digunakan oleh beberapa orang, baik yang sudah terlatih maupun para
pemula.
Beberapa gerak latihan
tersebut adalah sebagai berikut.
a.
Gerakan Kaki
- Gerakan kaki di tempat
Kedua tangan memegang ril
di sisi kolam. Angkat kedua kaki ke atas permukaan air, pandangan ke depan.
Gerakan kaki ke atas dank e bawah mulai dari pangkal paha. Bantu dengan lecutan
dari pergelangan kaki saat kaki digerakkan ke bawah.
- Gerakan kaki sambil bergerak maju
Kedua tangan
memegangkal papan luncur. Meluncurlah
terlebih dahulu dari sisi kolam, pandangan ke depan. Saat tubuh sudah berada
jauh dari sisi kolam, mulailah menggerakkan kaki ke atas dank e bawah mulai
dari pangkal paha. Bantu dengan lecutan dari pergelangan kaki saat kaki
digerakkan ke bawah.
b.
Gerakan Lengan
Setelah melakukan gerakan
kaki sambil bergerak maju, lakukanlah latihan gerakan lengan di dalam dan di
atas permukaan air berikut ini.
- Gerakan lengan di dalam air
Seluruh bagian lengan
berada di dalam air. Lakukan gerakan menarik dan mendorong air ke depan dan ke
belakang menggunakan kedua telapak tangan dengan kedua jari tangan di rapatkan.
Akhiri gerakan dengan lecutan lecutan dari pergelangan tangan.
- Gerakan lengan di atas permukaan air
Seluruh bagian lengan di
atas permukaan air. Lakukan gerakan mendorong air dengan salah satu tangan
berada di dalam air, kedua jari-jari tangan dirapatkan. Ingatlah bahwa posisi
ibu jari tangan saat masuk ke dalam air harus agak menghadap ke bawah.
Doronglah air ke bawah dan belakang melewati bahu dan panggul. Saat menarik
napas (recovery), sikut diangkat
hingga berada di atas permukaan air. Bawa tangan ke depan di atas bahu,
kemudian mulailah kembali dengan gerakan (stroke)
berikutnya.
c.
Gerakan Pernapasan
Teknik dasar lainnya
adalah gerakan pernapasan. Berikut ini adalah uaraian gerakan pernapasan di
tempat dan gerakan pernapasan sambil bergerak maju pada renang gaya bebas.
- Gerakan pernapasan di tempat.
Kedua kaki di kaitkan pada
ril di sisi kolam. Lakukan pernapasan dengan mengikuti gerakan lengan. Saat
lengan bergerak keluar dari air, tubuh akan miring dan kepala akan berpaling ke
salah satu sisi. Saat itulah yang paling tepat melakukan pernapasan. Usahakan
pernapasan dilakukan saat kepala masih rendah di dalam air di ikuti dengan
membuka mulut.
- Gerakan pernapasan sambil bergerak maju
Gunakan papan pelampung
dijepit dengan kedua paha. Mulailah latihan dengan gerakan meluncur terlebih
dahulu. Pada saat tubuh berada jauh dari sisi kolam, mulailah berenang tanpa di
ikuti dengan gerakan kaki. Lakukan pernapasan mengikuti gerakan lengan
sebagaimana telah di pelajari sebelumnya
Gaya dada ( gaya katak )
Gaya dada merupakan gaya berenang paling populer untuk renang rekreasi.Posisi tubuh stabil dan kepala dapat berada di luar air dalam waktu yang lama. Gaya dada atau gaya katak adalah berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air, namun berbeda dari gaya bebas, batang tubuh selalu dalam keadaan tetap. Kedua belah kaki menendang ke arah luar sementara kedua belah tangan diluruskan di depan. Kedua belah tangan dibuka ke samping seperti gerakan membelah air agar badan maju lebih cepat ke depan. Gerakan tubuh meniru gerakan katak sedang berenang sehingga disebut gaya katak. Pernapasan dilakukan ketika mulut berada di permukaan air, setelah satu kali gerakan tangan-kaki atau dua kali gerakan tangan-kaki.
Dalam
pelajaran berenang, perenang pemula belajar gaya dada atau gaya bebas. Di antara ketiga nomor renang resmi yang diatur Federasi
Renang Internasional, perenang gaya dada adalah perenang
yang paling lambat.
1.
Koordinasi Gerak Kaki
Gerakan kaki dalam gaya
dada adalah sebagai berikut.
a.
Saat tubuh hampir sejajar dengan permukan air,
kadua tungkai di buka cukup lebar
b.
Tariklah kedua
tungkai kaki bagian bawah ke atas secara
maksimal
c.
Akhir dari
tarikan itu, arahkan telapak kaki dengan
memutar pergelangan mata kaki sehingga telapak kaki mengarah pada sikap untuk
mendorong
d.
Doronglah air
dengan kedua kaki secara serentak sehingga kaki tersebut membentuk setengah
lingkaran dengan di akhiri oleh suatu lecutan tungkai kaki bagian bawah . kedua
kaki berada dalam satu garis yang lurus di belakang tubuh
e.
Gerakan kaki yang
baik merupakan usaha mendorong bagian tubuh untuk maju
2.
Koordinasi Gerakan ke Lengan
Ada dua tahap gerakan lengan pada renang gaya dada. Kedua tahap tersebut adalah sebagai berikut.
1. Tahap
Pertama
a. Kedua
lengan lurus ke depan, kemudian membuka ke samping, dengn kedua lengan lebih
lebar dari bahu.
b. Akhir dari
sikap membuka, mengambil sikap untuk melakukan tarikan (Pull) dengan siku
tinggi dan tetap di bawah permukaan air.
2. Tahap
Kedua
Saat kedua lengan saling
bertemu, lanjutkan dengan mengapit kedua siku pada satu bidang datar.
3.
Urutan gerakan lengan dan kaki
a.
Posisi badan dengan sikap meluncur di mana lengan
kaki dalam permukaan air
b.
Lengan mulai melakukan ayunan dengan telapak tangan menghadap ke samping
belakang, kaki masih dalam keadaan lurus.
c.
Ayunan dilakukan dengan kedua lengan kea rah samping, telapak tangan menghadap
samping belakang, kaki masih belum mengadakan recovery
d. Ayunan
lengan mendekati kecepatan maksimal, kaki dalam keadaan lurus
e.
Ayunan lengan dilakukan dari arah samping belakang, kecepatan ayunan pada tahap
maksimal, dan kepala mulai keluar dari permukaan air, pengeluaran napas mulai
dikeluarkan.
f.
Ayunan lengan pada tahap akhir, kedua
tangan mulai mendekati tubuh, telapak tangan mengarah ke dalam dan kaki masih
dalam keadaan lurus, kepala hampir keluar dari permukaan air sehingga pengeluaran
napas menjadi maksimal
g.
Ayunan lengan hampir selesai, tapi mulai mengadakan recovery dan mulut telah keluar dari permukaan air untuk mengambil
napas.
h.
Ayunan lengan telah selesai dengan merapatkan lengan atas pada tubuh dan lengan
bawah di bawah dagu. Kaki dalam pertengahan recovery
i.
Lengan mulai mengadakan recovery
dengan meluruskan kedua tangan ke depan kaki mencapai saat akhir pada waktu recovery, dimana lutut berada di
tengah-tenga antara tumit dan pantat, kepala mulai turun dengan pandangan mata
kea rah bawah
j.
Recovery lengan secara perlahan telah
mencapai setengah kaki akhir recovery
dimana telapak kaki dari keadaan lurus berubah enjadi tertekuk guna
mempersiapkan untuk tendangan kaki
k.
Lengan hampir selesai melakukan recovery,
kaki telah mulai melakukan pukulan melecut kea rah samping, kepala, menghadap
ke bawah.
l.
Recovery lengan telah selesai, dengan telapak tangan menghadap keluar dan ibu
jari terletak ke bawah, kaki dalam tendangan melecut, dimana kecepatan gerakan
mulai maksimal telapak kaki dari tertekuk menjadi lurus, dan ini merupakan pendorong kaki yang utama.
Gaya punggung
Penggambaran gaya punggung
Sewaktu
berenang gaya punggung, orang berenang dengan posisi punggung
menghadap ke permukaan air. Posisi wajah berada di
atas air sehingga orang mudah mengambil napas. Namun perenang hanya dapat
melihat atas dan tidak bisa melihat ke depan. Sewaktu berlomba, perenang
memperkirakan dinding tepi kolam dengan menghitung jumlah gerakan.
Dalam gaya punggung, gerakan lengan dan kaki serupa dengan gaya bebas, namun dengan posisi tubuh telentang di permukaan air. Kedua belah tangan secara bergantian digerakkan menuju pinggang seperti gerakan mengayuh. Mulut dan hidung berada di luar air sehingga mudah mengambil atau membuang napas dengan mulut atau hidung.
Sewaktu
berlomba, berbeda dari sikap start perenang gaya bebas, gaya dada, dan gaya kupu-kupu yang semuanya dilakukan di atas balok start, perenang gaya
punggung melakukan start dari dalam kolam. Perenang menghadap ke dinding kolam
dengan kedua belah tangan memegang besi pegangan. Kedua lutut ditekuk di antara
kedua belah lengan, sementara kedua belah telapak kaki bertumpu di dinding kolam.
Gaya punggung adalah gaya berenang yang sudah dikenal sejak zaman
kuno.Pertama kali diperlombakan di Olimpiade Paris
1900, gaya punggung merupakan gaya
renang tertua yang diperlombakan setelah gaya bebas.
Adapun langkah-langkah
yang dilakukan dalam teknik renang gaya punggung urutannya adalah sebagai
berikut :
1.
Gerakan Kaki
Pertama kali yang harus dilakukan adalah menggerakkan kaki kanan dan kaki kiri dengan bergantian, yang caranya sama persisi dengan jalan kaki orang di darat. Jadi seperti renang gaya bebas, namun posisinya terbalik. Usahakan ketika melakukan gerakan ini bias lebih cepat agar arah yang kita tuju tidak bias melenceng atau berbelok.
2.
Gerakan Tangan
Teknik renang gaya punggung yang harus diperhatikan selanjutnya adalah tangan. Ketika pertama kali melakukan, luruskan salah satu tangan kearah atas sejajar dengan kepala. Kemudian kayuh ke arah belakang sampai ke pinggang. Setelah itu diangkat dari dalam air dan balik ke posisi semula. Lakukan hal tersebut pada tangan lainnya terus menerus dan bergantian.
3.
Gerakan bersama antara kaki, tangan dan system pernafasan
Bila kita sudah bias melakukan gerakan secara kontinyu dan konsisten, maka kita tidak mungkin akan mendapat kesulitan dengan system pernafasan kita. Apalagi posisi wajah sekaligus hidung terletak di bagian atas permukaan air. Hanya yang perlu di waspadai adalah, kita harus mampu mengira-ngira jarak ujung kolam renang yang satu dengan ujung yang lain. Karena mata kita tidak mampu memandang (gaya punggung membuat mata harus menatap ke atas atau langit). Cara ini bias diakali dengan menghapalkan hitungan gerakan tangan. Tujuannya agar nanti kepala kita tidak membentur dinding kolam renang.
Hal lain yang perlu
diperhatikan :
Selain tiga teknik renang
gaya punggung di atas, masih ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Yaitu
usahakan kaki selalu masuk agak ke dalam air, jadi tidak di atas air. Ini akan
membuat gerakan renang kita menjadi lebih cepat. Selain itu kepala juga mampu
tetap di atas. Telapak pada kaki juga harus selalu lurus dan sebaris dengan
tulang pada kaki. Dan juga harus selalu dekat dengan dada karena hal ini juga
merupakan factor pemicu terhadap kecepatan dalam berenang. Dan yang terakhir
adalah, bila tangan akan masuk, maka bagian pertama yang masuk adalah
telapaknya dulu. Tujuannya adalah agar tahanan air jadi lebih kecil.
1.
Gerakan Kaki
a.
Posisi awal, kaki dan paha dengan posisi lurus. Dengkul tidak boleh ditekuk.
Dan juga kedua telapak kaki dalam posisi agak berdekatan (agak rapat) satu sama
lainnya.
b.
Kemudian gerakkan kedua kaki secara bersamaan sedikit ke atas permukaan
air.
c.
Kemudian jatuhkan kedua kaki secara bersamaan ke bawah, sehingga memunculkan
dorongan ke depan. Dan pinggul akan terdorong dan naik ke depan. Ulangi langkah
b-c di atas. Perhatikan : Selama
melakukan gerakan ini, kaki dan paha harus selalu dengan posisi lurus. Dengkul
tidak boleh ditekuk. Kedua telapak kaki dalam posisi agak berdekatan (agak
rapat) satu sama lainnya. Juga pinggul/pantat agak bergerak ke atas, sehingga
akan memberikan gaya dorong ke depan yang lebih besar. Jadi kekuatan sebenarnya
adalah di gerakan pinggul, bukan di kaki.
2.
Gerakan Tangan
a.
Posisi awal, kedua tangan lurus di atas kepala (kedua telapak tangan
berdekatan, tapi tidak perlu menempel satu dengan yang lainnya).
b.
Kemudian tarik kedua tangan ke bawah secara bersamaan. Terus tarik sampai ke
belakang.
c.
Kemudian angkat kedua tangan secara bersamaan keluar dari permukaan air dan
ayunkan kembali ke depan. Ulangi langkah a-c di atas. Perhatikan : Ketika
menjatuhkan tangan ke air, maka seolah-olah ibu jari menyentuh permukaan air
lebih dulu (telapak tangan agak menghadap keluar.
3.
Gerakan kombinasi tangan, kaki, dan mengambil nafas
Gerakkan kaki seperti pada point 1 di atas. Kemudian gerakkan kedua tangan ke bawah secara bersamaan. Pada waktu gerakan tangan ke bawah inilah saat kita sedikit menaikkan kepala ke atas untuk mengambil napas. Gerakan kaki dan tangan dilakukan bergantian.
Gaya kupu-kupu
Gaya kupu-kupu atau gaya lumba-lumba adalah salah satu gaya berenang dengan posisi dada menghadap ke permukaan air.Kedua belah lengan secara bersamaan ditekan ke bawah dan digerakkan ke arah luar sebelum diayunkan ke depan.Sementara kedua belah kaki secara bersamaan menendang ke bawah dan ke atas seperti gerakan sirip ekor ikan atau lumba-lumba.Udara dihembuskan kuat-kuat dari mulut dan hidung sebelum kepala muncul dari air, dan udara dihirup lewat mulut ketika kepala berada di luar air.
Gaya
kupu-kupu diciptakan tahun 1933, dan merupakan gaya berenang paling baru.Berbeda dari
renang gaya lainnya, perenang pemula yang belajar gaya kupu-kupu perlu waktu
lebih lama untuk mempelajari koordinasi gerakan tangan dan kaki.
Berenang
gaya kupu-kupu juga menuntut kekuatan yang lebih besar dari perenang.Kecepatan
renang gaya kupu-kupu didapat dari ayunan kedua belah tangan secara
bersamaan.Perenang tercepat gaya kupu-kupu dapat berenang lebih cepat dari
perenang gaya bebas.Dibandingkan dalam gaya berenang lainnya, perenang gaya
kupu-kupu tidak dapat menutupi teknik gerakan yang buruk dengan mengeluarkan
tenaga yang lebih besar.
Berikut ini langkah langkah atau cara
berenang gaya
1. Posisi Tubuh
Pada renang gaya kupu-kupu, tubuh
mengambang dalam posisi telungkup hampir sejajar di bawah permukaan air. Posisi
ini dipertahankan mulai dari kepala, bahu, pinggang, hingga kaki. Kedua lengan
berada di atas kepala dan garis permukaan air tepat di atas alis mata. Posisi
tubuh harus diatur sedatar mungkin dengan air untuk memperkecil hambatan.
2. Teknik Dasar Renang Gaya
Kupu-Kupu
Dalam renang gaya kupu-kupu, terdapat beberapa teknik dasar yang harus dikuasai, antara lain gerakan tungkai, gerakan lengan, dan pengambilan napas.
a. Gerak Tungkai
Gerak tungkai pada renang gaya
kupu-kupu dilakukan dengan cambukan kaki ke atas dan ke bawah. Cambukan ke atas
merupakan gerak recovery, yaitu dengan menggerakkan kaki ke atas hingga ke
permukaan air. Cambukan dilakukan dua kali untuk satu putaran lengan gaya
kupu-kupu. Cambukan ke bawah dimulai dengan melentingkan pinggang, lutut
diluruskan, dan kedua kaki dicambukkan dengan cepat ke bawah. Kelenturan pada
sendi pergelangan kaki dan sendi lutut sangat menentukan hasil cambukan ke
bawah.
b. Gerak Lengan
Gerak lengan pada gaya kupu-kupu diawali dengan
memasukkan kedua lengan ke dalam air. Gerakan lengan dilakukan dengan cara-cara
berikut.
1.
Menangkap (catch)
Setelah masuk ke dalam air, lengan digerakkan keluar, lalu dilanjutkan dengan gerak menangkap. Gerak ini bersamaan dengan gerak cambukan ke bawah yang pertama.
Setelah masuk ke dalam air, lengan digerakkan keluar, lalu dilanjutkan dengan gerak menangkap. Gerak ini bersamaan dengan gerak cambukan ke bawah yang pertama.
2.
Meraih (down sweep)
Setelah gerak menangkap, gerak pergelangan tangan dan siku-siku sedikit membengkok ke bawah lalu keluar dan meraih air.
Setelah gerak menangkap, gerak pergelangan tangan dan siku-siku sedikit membengkok ke bawah lalu keluar dan meraih air.
3.
Menarik (insweep)
Tangan ditarik ke dalam dan ke belakang di bawah kepala dekat badan.
Tangan ditarik ke dalam dan ke belakang di bawah kepala dekat badan.
4.
Mendorong (upsweep)
Gerakan ini dilakukan di akhir gerak menarik dengan mendorong lengan ke belakang dan mengeluarkan lengan dari air.
Gerakan ini dilakukan di akhir gerak menarik dengan mendorong lengan ke belakang dan mengeluarkan lengan dari air.
5.
Pemulihan (recovery)
Pemulihan dilakukan setelah melakukan gerakan mendorong. Caranya, yaitu dengan mengangkat siku ke atas permukaan air dan memutar sendi bahu untuk memindahkan lengan ke depan.
Pemulihan dilakukan setelah melakukan gerakan mendorong. Caranya, yaitu dengan mengangkat siku ke atas permukaan air dan memutar sendi bahu untuk memindahkan lengan ke depan.
c. Teknik Pengambilan Napas
Cara pengambilan napas pada renang
gaya kupu-kupu dilakukan dengan mengangkat kepala ke arah depan dengan
menonjolkan bahu ke depan. Gerakan pengambilan napas dilakukan pada saat kaki
melakukan tendangan ke bawah dan lengan mendorong ke belakang untuk
keluar dari air.
3. Bentuk Latihan Renang
Gaya Kupu-Kupu
Untuk menguasai renang gaya kupu-kupu, perlu dilakukan latihan yang mencakup gerakan lengan, gerakan tungkai, dan cara pengambilan napas.
Latihan renang gaya kupu-kupu dapat
dilakukan dalam beberapa cara berikut. Lakukan setiap latihan dengan pengawasan
dari guru Anda.
a. Latihan 1
Latihan ini bertujuan untuk melatih
fleksibilitas atau kelenturan sendi-sendi pinggang dan pergelangan kaki.
Berikut ini langkah-langkahnya.
1.
Posisi badan telungkup dan
berpegangan pada dinding kolam.
2.
Posisikan badan dengan melentingkan
pinggang.
3.
Gerakkan pinggang ke atas dan ke
bawah dengan menggerakkan kaki naik turun.
4.
Pergelangan kaki diluruskan dan
bersiap melakukan cambukan ke bawah.
b. Latihan 2
Latihan ini berguna untuk melatih
gerakan tungkai pada renang gaya kupu-kupu. Caranya, yaitu sebagai berikut.
1.
Kedua lengan memegang papan luncur
dalam posisi lurus.
2.
Lakukan gerak meluncur tubuh.
3.
Lakukan gerak cambukan tungkai ke
atas dan ke bawah untuk menghasilkan cambukan yang baik
c. Latihan 3
Latihan ini ditujukan untuk melatih gerak
lengan pada renang gaya kupu-kupu. Ikuti petunjuk berikut sebagai panduan.
1.
Berdiri di pinggir kolam.
2.
Jepitlah papan luncur dengan kedua paha.
3.
Lakukan gerak luncuran.
4.
Kemudian, lakukan latihan gerak
lengan gaya kupu-kupu tanpa bantuan gerak tungkai.
Risiko
Terdapat berbagai
risiko saat manusia berada di air, baik sengaja maupun tidak sengaja.
Kecelakaan di air dapat menyebabkan cedera
hingga kematian
akibat tenggelam. Oleh karena itu, sebelum memasuki air, perenang
harus mencari tahu kedalaman kolam renang,
sungai, atau
laut yang
ingin direnangi. Berenang di sungai atau
di laut bisa
sangat berbahaya bila terdapat arus deras atau ombak besar secara tiba-tiba.
Orang yang sedang dalam pengaruh alkohol dan obat-obatan
dilarang untuk berenang.
Kaca
mata renang dapat mencegah mata orang
yang memakainya dari iritasi. Berenang di air kotor akan menyebabkan penyakit
kulit dan iritasi mata. Di kolam renang, bakteri
penyebab penyakit dikendalikan dengan pemberian kaporit.
Pergantian air yang
teratur akan meningkatkan kualitas air kolam yang sehat.
Fasilitas dan peralatan
Kolam renang
Panjang
kolam renang lintasan panjang adalah 50 m sementara lintasan pendek adalah 25
m. Dalam spesifikasi Federasi Renang
Internasional untuk kolam ukuran Olimpiade
ditetapkan panjang kolam 50 m dan lebar kolam 25 m. Kedalaman kolam minimum 1,35
meter, dimulai dari 1,0 m pertama lintasan hingga paling sedikit 6,0 m dihitung
dari dinding kolam yang dilengkapi balok start. Kedalaman minimum di bagian
lainnya adalah 1,0 m.
Lintasan
Lebar lintasan paling sedikit 2,5 m dengan jarak paling sedikit 0,2 m di luar lintasan pertama dan lintasan terakhir. Masing-masing lintasan dipisahkan dengan tali lintasan yang sama panjang dengan panjang lintasan.
Tali
lintasan terdiri dari rangkaian pelampung berukuran kecil pada seutas tali yang
panjangnya sama dengan panjang lintasan. Pelampung pada tali lintasan dapat
berputar-putar bila terkena gelombang air. Tali lintasan dibedakan menurut
warna: hijau
untuk lintasan 1 dan 8, biru untuk
lintasan 2, 3, 6, dan 7, dan kuning
untuk lintasan 4 dan 5.
Perenang
diletakkan di lintasan berdasarkan catatan waktu dalam babak penyisihan (heat).
Di kolam berlintasan ganjil, perenang tercepat diunggulkan di lintasan paling
tengah. Di kolam 8 lintasan, perenang tercepat ditempatkan di lintasan 4 (di
lintasan 3 untuk kolam 6 lintasan).Perenang-perenang dengan catatan waktu di
bawahnya secara berurutan menempati lintasan 5, 3, 6, 2, 7, 1, dan 8.
Pengukur waktu
Dalam
perlombaan internasional atau perlombaan yang penting, papan sentuh pengukur
waktu otomatis dipasang di kedua sisi dinding kolam. Tebal papan sentuh ini
hanya 1 cm.
Perenang
mencatatkan waktunya di papan sentuh sewaktu pembalikan dan finis. Papan sentuh
pengukur waktu produksi Omega mulai dipakai di Pan-American Games
1967
di Winnipeg,
Kanada.
Balok start
Di setiap balok start terdapat pengeras suara untuk menyuarakan tembakan pistol start dan sensor pengukur waktu yang memulai catatan waktu ketika perenang meloncat dari balok start.
Tinggi
balok start antara 0,5 m hingga 0,75 dari permukaan air. Ukuran balok start
adalah 0,5 x 0,5 m, dan di atasnya dilapisi bahan antilicin. Kemiringan balok
start tidak melebihi 10°.
Peraturan perlombaan dalam renang
Pada nomor renang gaya kupu-kupu, gaya dada, dan gaya bebas, perenang melakukan posisi start di atas balok start. Badan dibungkukkan ke arah air denganlutut sedikit ditekuk.
Pada
nomor gaya punggung, posisi start dilakukan di dalam air dengan badan menghadap
ke dinding kolam. Kedua tangan memegang pegangan besi pada balok start, sementara kaki bertumpu
di dinding kolam, dan kedua lutut ditekuk di antara kedua lengan. Posisi start
gaya punggung juga dipakai oleh perenang pertama dalam gaya ganti estafet.
Wasit
start memanggil para perenang dengan tiupan peluit
panjang untuk naik ke atas balok start (bersiap di dalam air untuk gaya
punggung dan gaya ganti estafet). Perenang berada dalam posisi start setelah
aba-aba Siap (Take your marks dalam bahasa Inggris) diteriakkan
oleh wasit start.Start dinyatakan tidak sah bila perenang meloncat dari balok
start sebelum ada aba-aba. Hingga tembakan pistol start dimulai, tubuh perenang
harus dalam keadaan diam.
Nomor perlombaan
Perlombaan
renang terdiri dari nomor-nomor perlombaan menurut jarak tempuh, jenis kelamin,
dan empat gaya renang (gaya bebas, gaya kupu-kupu, gaya punggung, dan gaya dada).
Nomor-nomor renang putra dan putri yang diperlombakan dalam Olimpiade:
·
Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m (putri), 1500 m (putra)
·
Gaya kupu-kupu: 100 m, 200 m
·
Gaya punggung: 100 m, 200 m
·
Gaya dada: 100 m, 200 m
·
Gaya ganti
perorangan: 200 m, 400 m
·
Gaya ganti estafet: 4 x 100 m
·
Gaya bebas estafet: 4 x 100 m, 4 x
200 m
·
Marathon 10 km.
Federasi
Renang Internasional mengakui rekor dunia putra/putri
untuk nomor-nomor renang:
- Gaya bebas: 50 m, 100 m, 200 m, 400 m, 800 m, 1500 m
- Gaya punggung: 50 m, 100 m, 200 m
- Gaya dada: 50 m, 100 m, 200 m
- Gaya kupu-kupu: 50 m, 100 m, 200 m
- Gaya ganti perorangan: 100 m (hanya lintasan pendek), 200 m, 400 m
- Gaya ganti estafet: 4×100 m
- Gaya bebas estafet: 4×100 m, 4×200 m.
Pada
nomor gaya ganti
perorangan, seorang perenang memakai keempat gaya secara bergantian untuk satu
putaran, dengan urutan: gaya kupu-kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya
bebas. Pada nomor renang gaya ganti perorangan 100 m, perlombaan diadakan di
kolam renang lintasan pendek 25 m.
Pada
nomor 4 x 100 m gaya ganti estafet, satu regu diwakili empat orang perenang
yang masing-masing berenang 100 m. Perenang pertama memulai dengan renang gaya
punggung, dilanjutkan perenang gaya dada, perenang gaya kupu-kupu, dan diakhiri
oleh perenang gaya bebas.
Pakaian.
Dalam perlombaan , pakaian renang telah disetujui oleh Federasi Renang Internasional yang memiliki daftar merek dan tipe pakaian renang. Pakaian yang digunakan untuk berenang dirancang untuk memudahkan manusia bergerak di air. Pakaian renang biasanya terbuat dari bahan karet yang mengikuti bentuk tubuh untuk menghindari masuknya udara ke dalam pakaian. Pakaian renang juga dirancang untuk mempercepat pergerakan manusia di air, rancangan seperti ini ditujukan bagi kegiatan berenang untuk kompetisi.
Selain pakaian
yang dirancang khusus, dalam berenang terkadang membutuhkan perlengkapan khusus
seperti kaca
mata renang, ban
renang, penutup telinga dan hidung,
penutup kepala, topi renang dan kacamata renang.
Perenang berkacamata dapat memilih untuk mengenakan kacamata renang minus, atau
mengenakan lensa
kontak bersama kacamata renang
normal.
Perenang tidak
dibolehkan memakai alat atau pakaian renang yang dapat memengaruhi kecepatan,
daya apung, atau ketahanan selama berlomba, misalnya sarung tangan berselaput, kaki katak, sirip, dan
sebagainya.
Komentar
Posting Komentar