Ini Favoriteku Langsung ke konten utama

Informasi Terbaru

Cara Menemukan Minat dan Mengasah Bakat Pada Diri Sendiri

Oleh Kharisma Intania Banyak yang masih bingung dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki, bakat dan kemampuan setiap orang pasti berbeda-beda. Nah, tugas kita adalah menemukan bakat dan kemampuan yang kita miliki. Bakat adalah keahlian atau kelebihan yang dimiliki oleh seseorang yang berasal dari keturunan ataupun berasal dari lahir. Bakat sendiri dipercaya sebagai hal yang paling disenangi oleh manusia karena bisa membantu manusia. Bakat erat hubungannya dengan pekerjan yang nantinya akan kita kerjakan, misalnya anda memiliki bakat bermain sepakbola, maka anda bisa menekuni sepak bola sebagai pekerjaan. Pun juga jika anda berbakat sebagai pelukis, anda bisa menjadi pelukis atau berprofesi sebagai designer. Kita sering bertanya kepada diri sendiri, apa sebenarnya bakat yang kita miliki, banyak orang merasa bosan dengan pekerjaan yang mereka kerjakan dan menganggap pekerjan yang mereka lakukan tidak sesuai bakat dan kemampuan. Meskipun, jika tidak di asah

Fosil Manusia purba di Indonesia

Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup yang telah berubah menjadi mineral ataupun menjadi batu secara alami.
Pencarian manusia purba di Indonesia dilakukan dalam 3 tahap, yaitu :

–   Tahap Pertama (1889-1909).
Pada tahap ini pencarian fosil manusia purba dilakukan oleh Van Rietchoten yang menemukan fosil manusia purba jenis Homo ditemukan di Wajak, Tulung Agung, Jawa Timur. Fosil yang ditemukannya diberi namaHomo Wajakensis. Penemuan yang dilakukan beliau menyebabkan seorang peneliti asal Belanda yang bernama Eugene Dubois yang semula meneliti di Sumatra mengalihkan penelitiannya ke Jawa.Eugene menemukan fosil Pithecanthropus Erectus di Trinil, Ngawi, Jawa Timur (1891).

–   Tahap Kedua (1931-1941).
Pada tahap ini Oppenoorth, Ten Haar, Von Koenigsueld melakukan pencarian dari tahun 1931-1933 dan berhasil menemukan fosil Phitecanthropus Soloensis di sekitar sungai bengawan Solo,Ngandong, Blora, Jawa Tengah. Von Koenigsueld melanjutkan pencarian pada tahun 1936 dan berhasil menemukan Phitecanthropus Mojokertensis di Perning, Mojokerto, Jawa Timur.Pada tahun 1936-1941 Von masih melanjutkan pencarian dan menemukan Meganthropus Palaeojavanicus di Sangiran, Jawa Tengah.

–  Tahap Ketiga (1952-sekarang).
Pada tahap ini Prof. Dr. Teuku Jacob
Pada tahap ini pencarian fosil manusia purba dipimpin oleh Prof. Teuku Jacob (bos arkeolog Indonesia) yang menemukan jenis fosil manusia purba yang sama dengan yang ditemukan sebelumnya yaitu Pithecanthropus.
Fosil-fosil manusia purba yang telah ditemukan di Indoneisa :
  1. Homo wajakensis (Wajak, Aulung Agung, Jawa Timur)
  2. Phitecanthropus Erectus (Trinil, Ngawi, Jawa Timur)
  3. Phitecanthropus Soloensis (Ngandong, Blora, Jawa Tengah)
  4. Phitecanthropus Mojokertensis (Perning, Mojokerto, Jawa Timur)
  5. Meganthropus Paleojavanicus (Sangiran, Sragen, Jawa Tengah).
Perkembangan Biologis Manusia Purba di Indonesia.
Ciri-ciri Biologis Meganthropus :
  • Belum dapat berjalan tegak
  • Memiliki rahang yang sangat besar
  • Tidak memiliki dagu
  • Otot-otot kunyah sangat kuat
  • Tonjolan kening sangat menyolok
  • Tonjolan belakang kepala yang tajam
  • Bentuk badannya tidak dapat diketahuai karena belum ada penemuan lebih lanjut mengenai fosil tersebut.
Ciri-ciri Biologis Pithecanthropus :
  • Memiliki volume otak 900 cc
  • Tulang kening sangat menonjol ke muka
  • Dahi dapat dikatakan tidak ada
  • Tinggi kira-kira 165 cm
  • Geraham lebih besar dari geraham manusia biasa dan masih menunjukkan sifat-sifat kera
  • Mulai berjalan tegak.

Ciri-ciri Biologis Homo :
  1. Tulang
  2. Kaki
  3. Lengan dan tangan
  4. Kepala
  • Berfungsi sebagai penyangga tubuh
  • Titik berat badan mendekati tulang belakang
  • Mulai dapat menyangga tubuh untuk duduk, berdiri dan berlari.
  • Tulang-tulang tungkai mulai bertambah kuat
  • Tulang paha bertambah panjang dan berat
  • Jari kaku mengalami reduksi dan bertambah lebar
  • Lengan dapat bergerak bebas dan leluasa
  • Lengan bawah menjadi lebih pendek dari lengan atas
  • Dominasi tangan kanan.
  • Perubahan bentuk muka terutama mulut sebagai alat bicara dan alat makan
  • Gigi-gigi yang mengalami perkembangan antara lain geraham
  • Rahang perlu lebih kuat untuk menahan gigi dan muka
  • Muncul tonjolan di kening dan tulang pipi
  • Volume otak 1.550-1.650 cc
  • Pembesaran ke muka menyebabkan dahi maju ke atas sehingga timbuk tonjolan kening
  • Otak kecil bertambah besar
  • Otak tengkuk mengecil sehingga kontur belakang kepala juga berubah
  • Berkuragnya peranan alat pembau menyebabkan rongga hidung mengecil dan terjadi reduksi otak yang berhubungan dengan pembauan
  • Karena mata penting bagi manusia primate, bagian otak otak yang berhubungan dengan fungsi ini makin membesar
  • Pembesaran yang paling penting terjadi pada dahi dan bagian samping. Hal ini dilatarbelakangi oleh perkembangan pemikiran dan intelegensinya. Perkembangan volume otak mempengaruhi juga perkembangan bahasa yang digunakan manusia prasejarah saat itu.

Komentar