Ini Favoriteku Langsung ke konten utama

Informasi Terbaru

Cara Menemukan Minat dan Mengasah Bakat Pada Diri Sendiri

Oleh Kharisma Intania Banyak yang masih bingung dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki, bakat dan kemampuan setiap orang pasti berbeda-beda. Nah, tugas kita adalah menemukan bakat dan kemampuan yang kita miliki. Bakat adalah keahlian atau kelebihan yang dimiliki oleh seseorang yang berasal dari keturunan ataupun berasal dari lahir. Bakat sendiri dipercaya sebagai hal yang paling disenangi oleh manusia karena bisa membantu manusia. Bakat erat hubungannya dengan pekerjan yang nantinya akan kita kerjakan, misalnya anda memiliki bakat bermain sepakbola, maka anda bisa menekuni sepak bola sebagai pekerjaan. Pun juga jika anda berbakat sebagai pelukis, anda bisa menjadi pelukis atau berprofesi sebagai designer. Kita sering bertanya kepada diri sendiri, apa sebenarnya bakat yang kita miliki, banyak orang merasa bosan dengan pekerjaan yang mereka kerjakan dan menganggap pekerjan yang mereka lakukan tidak sesuai bakat dan kemampuan. Meskipun, jika tidak di asah

Jenis, Contohnya, dan Manfaat Dunia Tumbuhan

Dunia tumbuhan atau kingdom Plantae beranggotakan semua organisme eukariotik multiseluler fotosintetik yang memiliki klorofil, menyimpan karbohidrat yang biasanya berupa tepung, dan embrionya dilindungi oleh jaringan tumbuhan parental.
Dunia tumbuhan dikelompokkan menjadi tumbuhan tidak berpembuluh (Atracheophyta) dan tumbuhan berpembuluh (Tracheophyta). Tumbuhan Atracheophyta adalah kelompok lumut, sedangkan kelompok Tracheophyta adalah kelompok paku- pakuan dan tumbuhan berbiji. 

1. TUMBUHAN LUMUT (Bryophyta) 

Tumbuhan lumut mengalami daur hidup, yaitu pergiliran keturunan antara fase gametofit dan fase sporofit. Adapun pada tumbuhan lumut terdapat Gametangia (alat-alat kelamin) yaitu: alat kelamin jantan disebut Anteridium yang menghasilkan Spermatozoid dan alat kelamin betina disebut Arkegonium yang menghasilkan Ovum.
Adapun ciri-ciri dan sifat lumut dapat disebut sebagai berikut:
  • Habitat adalah didarat yang lembab atau basah. Hidup dengan melekat (epifit) dan ada pula yang epifil.
  • Organ tubuhnya sudah lengkap, yaitu akar yang berupa rhizoid, batang dan daun, susunan tubuhnya umumnya lebih komplek dari pada Thallophyta.
  • Mengalami metagenesis, yaitu suatu pergiliran keturunan antara fase sporofit dan gametofit.
  • Sporofit merupakan keturunan generatif, berupa badan penghasil spora yang disebut sporogonium. Sporofit ini tumbuh pada gametofit dan mendapat makanan darinya. Diujung sporofit terdapat pembesaran adalah sporangium (kotak spora) fase gametofit lebih dominant.
  • Daun lumut kecil, terdiri atas selapis sel, kloroplas berbentuk jala. Di dalam daun terdapat sel yang besar dan mati sebagai tempat menyimpan air.
  • Akar, terdiri dari selapis sel yang bersekat dan tidak mempunyai berkas pengangkut (fasis) berfungsi sebagai alat untuk menempel dan menyerap air serta garam mineral dari substratnya. Akar lumut disebut rhizoid.
  • Batang, pada golongan lumut hati (Hepaticae) tidak ditemukan, sedang pada lumut daun ditemukan batang silindris. 
     
    Jika kedua gametangia terdapat dalam satu individu disebut berumah satu (Monoseus). Jika terpisah pada dua individu disebut berumah dua (Dioseus). Gerakan spermatozoidke arah ovum berupakan gerak kemotaksis, karena adanya rangsangan zat kimia berupa lendir yang dihasilkan oleh sel telur.
    Jenis lumut yang sudah diidentifikasi berjumlah sekitar 16.000 spesies. Pengelompokan berbagai spesies lumut menghasilkan tiga kelas, yaitu:
    1. Kelas Hepaticopsida (Lumut hati)
    Lumut hati berbentuk lembaran, hidup menempel di atas permukaan tanah yang lembab atau terapung di atas air. Di tebing – tebing basah sering terdapat lumut ini.
    Contohnya adalah Ricciocarpus dan Marchantia.
    2. Kelas Anthoceratopsida (Lumut tanduk)
    Lumut tanduk berhabitat di tepi sungai, danau, atau di sepanjang selokan. Seperti halnya lumut hati, lumut tanduk juga mengalami pergiliran keturunan atau metagenesis.
    Contohnya adalah Anthoceros.
    3. Kelas Bryopsida (Lumut daun/sejati)
    Lumut sejati tumbuh di tanah, tembok, dan tempat-tempat yang terbuka. Batangnya tegak, bercabang – cabang dan berdaun kecil-kecil. Adapula yang seperti beludru hijau. Contohnya adalah Polytrichum dan Sphagnum. Seperti organisme lain, lumut dapat memberikan manfaat bagi manusia jika diketahui potensi yang dikandungnya.
     
    Jika kedua gametangia terdapat dalam satu individu disebut berumah satu (Monoseus). Jika terpisah pada dua individu disebut berumah dua (Dioseus). Gerakan spermatozoidke arah ovum berupakan gerak kemotaksis, karena adanya rangsangan zat kimia berupa lendir yang dihasilkan oleh sel telur.
    Jenis lumut yang sudah diidentifikasi berjumlah sekitar 16.000 spesies. Pengelompokan berbagai spesies lumut menghasilkan tiga kelas, yaitu:

    1. Kelas Hepaticopsida (Lumut hati)
    Lumut hati berbentuk lembaran, hidup menempel di atas permukaan tanah yang lembab atau terapung di atas air. Di tebing – tebing basah sering terdapat lumut ini.
    Contohnya adalah Ricciocarpus dan Marchantia.
    2. Kelas Anthoceratopsida (Lumut tanduk)
    Lumut tanduk berhabitat di tepi sungai, danau, atau di sepanjang selokan. Seperti halnya lumut hati, lumut tanduk juga mengalami pergiliran keturunan atau metagenesis.
    Contohnya adalah Anthoceros. 
     
    3. Kelas Bryopsida (Lumut daun/sejati)
    Lumut sejati tumbuh di tanah, tembok, dan tempat-tempat yang terbuka. Batangnya tegak, bercabang – cabang dan berdaun kecil-kecil. Adapula yang seperti beludru hijau. Contohnya adalah Polytrichum dan Sphagnum. Seperti organisme lain, lumut dapat memberikan manfaat bagi manusia jika diketahui potensi yang dikandungnya. 
     
    Berikut ini adalah beberapa contoh manfaat tumbuhan lumut bagi manusia
    • Marchantia polymorpha sebagai obat penyakit hepatitis.
    • Sphagnum fimbriatum, S. squamosum, S. acutifolium, S. ruppinense sebagai bahan pengganti kapas.
    • Sebagai bantalan lumut di hutan, mampu menyerap air hujan dan air salju yang mencair.
    • Lumut gambut di daerah rawa sebagai penyubur tanah.
    • Lumut merupakan vegetasi perintis (tumbuhan pionir). 
       
      2. Tumbuhan Paku
       
      Tumbuhan paku merupakan salah satu kelompok tumbuhan yang tertua yang masih dapat dijumpai di daratan. Tumubuhan berkormus adalah tumbuhan yang memiliki batang, akar, dan daun yang sebenarnya. Artinya, batang, akar, dan daunnya sudah memiliki pembuluh angkut xilem dan floem.
       
      Adapun ciri-ciri tumbuhan paku adalah sebagai berikut:
      • Sudah mempunyai akar, batang, dan daun yang jelas.
      • Pada batang sudah terdapat jaringan pengangkut, dengan sistem konsentris.
      • Terjadi metagenesis.
      • Generasi sporofit mempunyai akar sejati, berumur panjang dan merupakan keturunan generatif.
      • Generasi gametofitnya adalah protalium, tidak mempunyai akar sejati, serta mempunyai anteridium dan arkegonium.
      • Embrionya berkutub satu
      • Ujung daun paku yang muda umumnya menggulung.
      • Akar paku berupa akar serabut, terdapat kaliptra, tipe pembuluh angkut konsentrik.
      • Batang umumnya berupa akar tongkat, kecuali pada paku tiang dan sejenisnya.
      • Daun paku dapat dibedakan menjadi mikrofil dan makrofil, tetapi dapat juga dibedakan menjadi sporofil dan tropofil.
      Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan dikenal 3 jenis tumbuhan paku, yaitu:
      1. Paku Homospora (Isospora)
      Merupakan kelompok tumbuhan paku yang hanya menghasilkan satu jenis spora saja, misalnya paku kawat (Lycopodium clavatum).
       
      2. Paku Heterospora
      Merupakan kelompok tumbuhan paku yang menghasilkan dua jenis spora yaitu: mikrospora (jantan) dan makrospora (betina), misalnya paku rane (Selaginella wildenowii) dan semanggi (Marsilea crenata).  

      3. Paku Peralihan
      Merupakan kelompok tumbuhan paku yang menghasilkan spora yang bentuk dan ukurannya sama (isospora) tetapi memiliki fungsi berbeda yaitu sebagian jantan dan sebagian betina (heterospora), misalnya paku ekor kuda (Equisetum debile).
       
      Tumbuhan paku mengalami daur hidup seperti halnya tumbuhan lumut. Namun, pada tumbuhan paku, generasi sporofit adalah adalah generasi yang dominan dalam daur hidupnya. Tumbuhan paku diklasifikasikan berdasar ciri tubuhnya menjadi empat subdivisi, yaitu:
      1. Paku Purba/Telanjang (Psilopsida)
      Dikatakan telanjang karena tidak berdaun atau daunnya kecil, ada pula yang tidak berakar sejati. Kebanyakan hidup di zaman purba dan ditemukan dalam bentuk fosil. Ada satu jenis yang sekarang masih ada tetapi hampir punah, yaitu Psilotum.
       
      2. Paku Kawat (Lycopsida)
      Lycopsida memiliki ciri-ciri: berdaun kecil dan tersusun spiral, sporangium muncul di ketiak daun dan berkumpul membentuk strobilus (kerucut). Batangnya seperti kawat.
      Contohnya: Lycopodium, Selaginella, dan Isoetes.
       
      3. Paku Ekor Kuda (Sphenopsida)
      Sphenopsida memiliki ciri-ciri: daun kecil, tunggal dan tersusun melingkar. Sporangium terdapat dalam strobilus (kerucut).
      Contohnya: Equisetum dan Calamites.
       
      4. Paku Sejati (Pteropsida)
      Pteropsida merupakan tumbuhan paku yang dapat dilihat di sekitar kita, yang umum disebut pakis. Ciri-cirinya: daunnya besar, daun muda menggulung, sporangium terdapat pada sporofil (daun penghasil spora).
      Contohnya: paku tiang (Alsophilla glauca), suplir (Adiantum cuneatum), semanggi (Marsilea crenata). 
       
      Jenis tumbuhan paku yang dimanfaatkan bagi kepentingan manusia, antara lain:
      • Untuk tanaman hias, misalnya Platycerium bifurcatum (paku tanduk rusa), Asplenium nidus (paku sarang burung), Adiantum cuneatum (suplir), Selaginella wildenowii (paku rane).
      • Untuk bahan obat-obatan, misalnya Aspidium felixmas, dan Lycopodium clavatum (paku kawat).
      • Untuk sayuran (dapat dimakan), misalnya Marsilea crenata (paku semanggi).
      • Sebagai pupuk hijau, misalnya Azolla pinnata dan Anabaena azollae.
      • Sebagai pelindung tanaman pertanian, misalnya Gleichenia linearis.
         
        Semoga informasinya bermanfaat buat teman teman 😄
       

Komentar