Oleh Kharisma Intania Banyak yang masih bingung dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki, bakat dan kemampuan setiap orang pasti berbeda-beda. Nah, tugas kita adalah menemukan bakat dan kemampuan yang kita miliki. Bakat adalah keahlian atau kelebihan yang dimiliki oleh seseorang yang berasal dari keturunan ataupun berasal dari lahir. Bakat sendiri dipercaya sebagai hal yang paling disenangi oleh manusia karena bisa membantu manusia. Bakat erat hubungannya dengan pekerjan yang nantinya akan kita kerjakan, misalnya anda memiliki bakat bermain sepakbola, maka anda bisa menekuni sepak bola sebagai pekerjaan. Pun juga jika anda berbakat sebagai pelukis, anda bisa menjadi pelukis atau berprofesi sebagai designer. Kita sering bertanya kepada diri sendiri, apa sebenarnya bakat yang kita miliki, banyak orang merasa bosan dengan pekerjaan yang mereka kerjakan dan menganggap pekerjan yang mereka lakukan tidak sesuai bakat dan kemampuan. Meskipun, jika tidak di asah
PENGERTIAN, CIRI, KLASIFIKASI, DAN SISTEM ORGAN KINGDOM ANIMALIA
A. PENGERTIAN KINGDOM ANIMALIA
Kingdom
Animalia atau biasa disebut hewan merupakan organisme eukariotik (organisme
dengan sel kompleks) yang multiseluler. Berbeda
dengan tumbuhan, hewan tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat melakukan
fotosintesis untuk membuat makanannya sendiri. Oleh karena itu, hewan harus
mencari makanannya sendiri untuk mendapatkan energi kemudian makanan tersebut dicerna di dalam
tubuhnya. Proses ini membutuhkan oksigen dan mengeluarkan karbon dioksida
sebagai zat sisa. Ciri
khas pada hewan yaitu sel hewan tidak memiliki dinding sel. Hewan banyak
mengandung sel otot untuk pergerakannya dan sel saraf yang berfungsi untuk
merespon setiap rangsang.
B. CIRI – CIRI KINGDOM ANIMALIA
Ciri Utama Kingdom
Animalia Adalah :
- Makhluk Hidup Multiseluler (Memiliki banyak sel)
- Bersifat Heterotrof (tidak dapat membuat makanan sendiri)
- Memerlukan Oksigen
- Memiliki sel otot untuk penggerak dan sel saraf untuk rangsangan
- Reproduksi Umumnya Seksual, namun beberapa filum juga menggunakan reproduksi aseksual
- Bentuk Dewasanya selalu diploid (2n)
Selain
ciri-ciri yang disebutkan di atas, terdapat beberapa cir-ciri lain yang akan di
uraikan di bawah ini:
1. Bentuk Tubuh
Bentuk
Tubuh hewan dibedakan atas:
BENTUK TUBUH |
a. Simetri Radial
Hewan
yang bentuk tubuhnya simetri radial dapat dibagi menjadi bagian yang sama jika
ditarik bidang melewati garis tengah tubuh, contohnya pada anemone laut. Pada
gambar dibawah, jika garis tengah di bagian oral ditarik ke bagian aboral, maka
terbentuklah bidang simetri radial.
b. Simetri Bilateral
Hewan
yang bentuk tubuhnya simetri bilateral hanya memiliki satu bidang pembelahan
yang dapat membagi tubuhnya menjadi dua belahan yang sama persis, contohnya
pada ikan. Jika bagian tubuh ikan dibelah pada bagian tengahnya, maka belahan
tersebut akan menghasilkan 2 belahan yang sama persis yaitu bagian kiri dan
kanan. Bagian tersebut itulah yang dinamakan simetri bilateral.
2. Jaringan
Dasar
Berdasarkan
jaringan dasar penyusun tubuh hewan terbagi atas:
a. Diploblastik
Hewan diploblastik
yaitu kelompok hewan yang terdiri atas 2 lapisan jaringan dasar diantaranya
yaitu lapisan dalam (endoderm) dan lapisan luar (ectoderm), contohnya pada
porifera.
b. Triploblastik
Hewan triploblastik
yaitu kelompok hewan yang terdiri atas 3 lapisan tubuh diantaranya yaitu
ecdoderm, nesoderm (lapisan tengah) dan endoderm, contohnya Acelomata,
pseudocelomata dan celomata.
3. Rongga Tubuh (Selom)
Kelompok
hewan bilateria berdasarkan selomnya terdiri atas aselomata dan selomata.
RONGGA TUBUH |
Hewan
aselomata adalah hewan yang tidak memiliki rongga tubuh, contohnya Plathyhelminthes (cacing pipih).
Selomata terbagi lagi berdasarkan tipe selomnya yaitu Pseudoselomata dan selomata.
Hewan
pseudoselomata adalah hewan yang
memiliki rongga tubuh semu (rongga tubuh yang tidak terbungkus mesoderm). Hewan
yang termasuk dalam kelompok ini yaitu Porifera
dan Nemathelminthes (cacing
gilig), dan hewan
selomata adalah hewan yang mempunyai
rongga tubuh yang secara keseluruhan dibatasi oleh mesoderm. Contohnya Annelida sampai Chordata
3. Cara Reproduksi
Hewan
dapat bereproduksi secara seksual, aseksual maupun keduanya. Reproduksi secara
seksual terjadi dengan peleburan gamet jantan dan gamet betina yang akan
menghasilkan zigot, contohnya yaitu tikus, kucing, anjing dan hewan mamalia
lain.
Reproduksi
aseksual terjadi dengan cara pembelahan, regenerasi dan pembentukan tunas,
contohnya pada hydra, amoeba dan hampir seluruh hewan invertebrate. Selain itu, ada pula organisme yang
bereproduksi secara parthenogenesis
(sel telur yang berkembang menjadi individu baru tanpa dibuahi oleh sel
sperma), contohnya pada lebah dan semut.
C. KLASIFIKASI KINGDOM ANIMALIA
Kingdom
Animalia terdiri dari kelompok invertebrate yaitu kelompok hewan yang tidak
mempunyai tulang belakang dan kelompok vertebrata yang memiliki tulang
belakang.
1. Invertebrate
Kelompok
Invertebrata terbagi atas beberapa filum yaitu Porifera, Coelenterata,
Plathyhelminthes, Nemathelminthes, Annelida, Mollusca, Arthropoda dan
Echinodermata.
a. Porifera
PORIFERA |
- Hewan multiseluler dengan tubuh berpori, jaringan yang belum terbentuk, memiliki rangka serta saluran air.
- Bersifat heterotrof dengan memperoleh makanan di air yang masuk ke dalam tubuh melalui pori.
- Hidup di laut, melekat pada batu atau benda lainnya.
- Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas, gemmule (tunas internal) dan regenerasi. Reproduksi secara seksual dengan pembentukan gamet.
- Porifera digolongkan menjadi tiga kelas berdasarkan penyusun rangka, yaitu Hexactinellida, Demospongiae dan Calcaera.
b. Coelenterata
COELENTERATA |
- Hewan multiseluler diploblastik yang tubuhnya telah terbentuk jaringan, berbentuk polip atau medusa dengan tentakel berpenyengat, memiliki rongga pencernaan, system saraf sederhana dan tidak memiliki system ekskresi.
- Bersifat heterotrof dan menggunakan tentakel untuk menangkap mangsa.
- Habitat terdapat di laut
- Reproduksi secara aseksual dengan pembentukan tunas oleh polip dan reproduksi secara seksual dengan pembentukan gamet oleh medusa atau polip.
- Berdasarkan bentuk dominan dalam siklus hidup dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu Hydrozoa, Scyphozoa dan Anthozoa.
c. Platyhelminthes
PLATYHELMINTHES |
- Hewan triploblastik aselomata dengan tubuh simetri bilateral berbentuk pipih, memiliki system saraf, system pencernaan dengan satu lubang, tidak memiliki system sirkulasi, respirasi dan ekskresi.
- Hidup bebas di laut, air tawar, tempat lembab atau parasit pada hewan serta manusia.
- Bersifat hemafrodit, reproduksi seksual secara sendiri atau silang, reproduksi aseksual dengan fragmentasi yang diikuti regenerasi.
- Klasifikasi dibedakan menjadi tiga kelas, yaitu Turbellaria, Trematoda dan Cestoda.
Artikel Penunjang : Pengertian, Ciri,dan Klasifikasi Platyhelminthes
d. Nemathelminthes
NEMATHELINTHES |
- Hewan triploblastik pseudoselomata, tubuh simetri bilateral berbentuk bulat panjang dilapisi kutikula dengan system pencernaan lengkap, system sirkulasi oleh cairan pseudoselom, tidak memiliki system respirasi dan ekskresi.
- Hidup bebas atau parasit
- Hidup di tanah basah, dasar perairan tawar atau laut bebas, bersifat parasitik pada manusia, hewan dan tumbuhan.
- Reproduksi secara seksual
- Contoh Nemathelminthes yang parasitik yaitu cacing gelang, cacing tambang, cacing kremi, cacing filarial dan cacing Trichinella.
e. Annelida
ANNELIDA |
- Hewan triploblastik selomata, tubuh simetri bilateral bersegmen, memiliki otot, system pencernaan lengkap, system sirkulasi, system saraf tangga tali yaitu sistem saraf yang terdiri dari ganglia otak di depan tubuh dekat dengan faring dan tali saraf yang menembus segmen tubuh serta memiliki system ekskresi. Tidak memiliki system respirasi, bersifat hemafrodit atau gonokoris (alat kelamin jantan dan betina terpisah pada individu yang berbeda).
- Hidup bebas di dasar laut, perairan tawar, tanah dan tempat yang lembab atau parasit pada vertebrata.
- Reproduksi secara seksual atau aseksual.
- Dibedakan atas 3 kelas yaitu, Polychaeta, Oligochaeta dan Hirudinea.
f. Mollusca
MOLLUSCA |
- Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, bertubuh lunak, hidup bebas di laut, air tawar maupun darat.
- Tubuh terdiri dari kaki, massa visceral dan mantel. Bercangkang, system pencernaan yang lengkap, system sirkulasi terbuka dan tertutup. System saraf terdiri atas ganglion dan serabut saraf. Respirasi dengan insang atau rongga mantel. Ekskresi dengan nefridia, bereproduksi seksual secara internal atau eksternal dan bersifat dioseus (alat kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang berbeda) atau monoseus (alat kelamin jantan dan betina pada satu individu).
- Dibedakan menjadi 3 kelas yaitu, Gastropoda, Pelecypoda dan Cephalopoda.
g. Arthropoda
ARTHROPODA |
- Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, memiliki kaki dan tubuh beruas, hidup di berbagai habitat secara bebas, parasit, komensal atau simbiotik.
- Tubuh terdiri dari kaput (kepala), toraks (dada) dan abdomen (perut). Eksoskeleton (rangka luar), jumlah anggota tubuh beragam, system indra berkembang baik, system saraf tangga tali (sistem saraf yang terdiri dari ganglia otak di depan tubuh dekat dengan faring, dan tali saraf yang menembus segmen tubuh), system pencernaan lengkap, ekskresi melalui tubula malphigi (suatu saluran sebagai system ekskresi pada arthropoda) atau dibantu dengan kelenjar ekskresi tertentu.
- Respirasi menggunakan insang, trakea atau paru-paru yang berbuku. System sirkulasi terbuka. Bersifat dioseus (alat kelamin jantan dan betina terdapat pada individu yang berbeda) dan reproduksi seksual secara internal dan mengalami ekdisis (peristiwa terlepasnya kutikula) sebagian bermetamorfosis.
- Dibedakan menjadi 4 kelas berdasarkan struktur tubuh dan kaki yaitu Arachnoidea, Myriapoda, Crustacea dan Insecta.
h. Echinodermata
ECHINODERMATA |
- Hewan triploblastik selomata dengan simetri bilateral, permukaan tubuh berduri, hidup bebas di dasar laut.
- Duri tumpul atau runcing, memiliki system ambulakral, system saraf berupa cincin pusat saraf yang bercabang, system pencernaan yang lengkap dan tidak memiliki system ekskresi.
- Respirasi menggunakan insang, system sirkulasi dengan cairan rongga tubuh. Bersifat dioseus dan reproduksi seksual secara eksternal dan dapat beregenerasi.
- Dibedakan menjadi 5 kelas yaitu, Asteroidea, Ophiuroidea, Echinoidea, Holothuroidea dan Crinoidea.
2. Vertebrata
Vertebrata
merupakan kelompok hewan yang memiliki vertebrae (tulang belakang) memanjang
pada bagian dorsal (punggung) kepala hingga ekor. Vertebrata terbagi atas
beberapa kelas, diantaranya yaitu:
a. Pisces
PISCES |
Kelas
pisces merupakan kelompok hewan yang hidup di air. Bagian luar tubuh ikan
dilindungi oleh eksoskeleton berupa sisik. Pisces dapat bernapas di dalam air
berkat insang yang ada pada tubuhnya. Pisces adalah hewan poikiloterm (hewan
berdarah dingin) yang dapat menyesuaikan suhu tubuhnya dengan suhu air tempat
hidupnya. Ordo dari pisces yaitu, Agnatha, Chondricthyes dan Ostheichthyes.
b. Amfibi
AMFIBI |
Amfibi
merupakan kelompok hewan yang dapat hidup di air maupun di darat. Contoh hewan
amfibi yaitu, katak, kodok, salamander. Amfibi bernapas dengan paru-paru dan
kulitnya. Jenis amfibi yang hidup di darat harus menemukan air untuk dapat
bertelur. Larva amfibi disebut kecebong.
Kecebong mirip dengan ikan kecil dan hidup di air. Pada masa ini kecebong
bernapas dengan insang. Amfibi merupakan hewan poikiloterm (berdarah dingin). Ordo
dari Amfibi yaitu: Anura, Caudata, Gymnophiona.
c. Reptilia
REPTILIA |
Reptil
merupakan vertebrata pertama yang dapat beradaptasi di daerah kering. Reptil
bersifat autotomi yaitu dapat memutuskan bagian tubuh tertentu jika dalam
keadaan bahaya. Contoh, ular, buaya, alligator, kadal, kura-kura. Ordo dari
reptile yaitu: Squamata, Crocodilia, Chelonia dan Rynchochepalia.
d. Aves
AVES |
Nama
lain dari Aves yaitu Burung. Memiliki bulu yang menutupi seluruh permukaan
tubuh. Bulu burung terbagi atas filoplumae (sebagai sensoris), plumulae
(sebagai isolator) dan plumae (untuk terbang). Burung merupakan hewan Homoiterm
(berdarah panas). Burung memiliki Saccus
pneumaticus (kantung hawa) yang berfungsi sebagai respirasi saat terbang,
mengatur berat badan saat terbang, memperkeras suara dan membungkus organ dalam
agar tidak dingin ketika terbang.
Kelas
Aves memiliki 27 ordo diantaranya yaitu: Apterygiformes,
Struthioniformes, Rheiformes, Casuarriiformes, Tinamiformes, Podicipediformes,
Gaviiformes, Spheniscitormes, Procellariiformes, Pelecaniformes, Ciconiiformes, Anseriformes, Falconiformes, Galliformes,
Gruiformes, Caradriiformes, Columbiformes, Psittaciformes, Cuculiformes,
Strigiformes, Caprimulgiformes, Apodiformes, Trogoniformes, Coliiformes,
Coraciiformmes, Piciformes dan Passeriformes.
e. Mammalia
MAMALIA |
Kelas
Mammalia merupakan kelas yang memiliki mammae
gland (kelenjar susu) dan rambut yang menutupi permukaan tubuh. Mammalia
terbagi atas Mammalia bertelur (ex: platypus), Mammalia berkantung (ex:Kanguru,
Koala) dan Mammalia berplasenta yang bersifat vivipar (melahirkan) (ex:kucing, anjing, harimau, hyena dll). Ordo
dari Kelas Mammalia yaitu, Karnivora, Monotremata,
insectivore, pholidota, chiroptera, marsupialia, prosboscidae, artidactyea,
Perissodactyla, Cetacea, Sirenia, Rodentia, Lagomorpha, Pholidota, Edentata dan
Primata.
D.
SISTEM ORGAN KINGDOM ANIMALIA
1. Sistem Rangka
Sistem Rangka pada Kingdom Animalia terbagi
atas 2 yaitu Eksoskeleton dan Endoskeleton. Eksoskeleton adalah rangka yang
berada di luar tubuh hewan dan fungsinya untuk membungkus dan melindungi organ
dalam yang lunak. Contoh pada hewan Invertebrata yaitu dari filum Athropoda.
Sedangkan Endoskeleton adalah rangka yang
terdapat dalam tubuh hewan. Endoskeleton dibungkus oleh kulit dan daging.
Contoh pada hewan Vertebrata.
2. Sistem Respirasi (Pernapasan)
Kelompok
Vermes (Cacing) menggunakan permukaan tubuhnya untuk bernapas. Sistem
Pernapasan Serangga disebut system penapasan Trakea. Sedangkan Ikan dan Hewan
Laut lainnya seperti udang, kepiting, cacing laut dan bintang laut bernapas
menggunakan system Insang.
Katak
dewasa menggunakan paru-paru dan kulit untuk bernapas. Adapun larva katak
(berudu) menggunakan insang luar. Pada salamander, insang luar tetap ada hingga
dewasa. Burung memiliki paru-paru yang dibantu oleh Saccus pneumaticus (kantung hawa).
3. Sistem Sirkulasi (Sistem Peredaran Darah)
Sistem
peredaran darah pada makhluk hidup multiseluler dapat dibedakan atas peredaran
darah terbuka dan peredaran darah tertutup. Pada peredaran darah terbuka, darah
yang mengalir tidak selalu berada dalam pembuluh darah. Adapun peredaran darah
tertutup, darah mengalir dalam sistem pembuluh darah.
Jantung
ikan memiliki dua ruang yaitu atrium dan ventikel. Pada Amphibia, jantungnya
memiliki tiga ruang, yaitu atrium kanan, atrium kiri, ventrikel. Jantung
Reptilia memiliki empat ruang, namun sekat antara ventrikel kanan dan kiri
belum sempurna. Pada Aves dan Mammalia, jantungnya memiliki empat ruang
sehingga tidak akan terjadi pencampuran antara darah kaya O2 dengan darah kaya
CO2 .
4. Sistem Reproduksi.
Sistem Reproduksi pada Kingdom Animalia sangat
bervariasi. Ada yang bereproduksi secara Aseksual, Seksual, maupun keduanya.
Reproduksi secara aseksual yaitu reproduksi yang terjadi secara pembelahan,
pertunasan dan regenerasi. Contoh hewan yang memiliki system reproduksi secara
aseksual yaitu amoeba, hydra dll.
Reproduksi secara seksual yaitu reproduksi yang
terjadi dengan peleburan antara gamet jantan dan gamet betina sehingga terjadi
fertilisasi dan menghasilkan individu baru. Fertilisasi terbagi menjadi dua,
fertilisasi internal dan eksternal. Fertilisasi internal yaitu pembuahan yang
terjadi di dalam tubuh, contoh hewannya yaitu kucing, anjing, tikus, kelinci
dsb. Sedangkan fertilisasi eksternal yaitu pembuahan yang terjadi di luar
tubuh. Contoh hewannya yaitu Katak, kodok, dan beberapa jenis ikan. Selain itu ada organisme yang bereproduksi
secara parthenogenesis (sel telur yang
berkembang menjadi individu baru tanpa dibuahi oleh sel sperma), contoh lebah
dan semut.
Komentar
Posting Komentar