Oleh Kharisma Intania Banyak yang masih bingung dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki, bakat dan kemampuan setiap orang pasti berbeda-beda. Nah, tugas kita adalah menemukan bakat dan kemampuan yang kita miliki. Bakat adalah keahlian atau kelebihan yang dimiliki oleh seseorang yang berasal dari keturunan ataupun berasal dari lahir. Bakat sendiri dipercaya sebagai hal yang paling disenangi oleh manusia karena bisa membantu manusia. Bakat erat hubungannya dengan pekerjan yang nantinya akan kita kerjakan, misalnya anda memiliki bakat bermain sepakbola, maka anda bisa menekuni sepak bola sebagai pekerjaan. Pun juga jika anda berbakat sebagai pelukis, anda bisa menjadi pelukis atau berprofesi sebagai designer. Kita sering bertanya kepada diri sendiri, apa sebenarnya bakat yang kita miliki, banyak orang merasa bosan dengan pekerjaan yang mereka kerjakan dan menganggap pekerjan yang mereka lakukan tidak sesuai bakat dan kemampuan. Meskipun, jika tidak di asah
7 Jenis Zona Laut
Laut merupakan suatu kawasan yang terluas dipermukaan bumi
ini, hampir 2/3 dari permukaan bumi terdiri atas hamparan lautan dan
sisanya adalah daratan. Kita tahu bahwa laut merupakan bagian bumi yang
memberikan kontribusi sangat besar bagi kehidupan manusia seperti
sebagai sarana transportasi maupun sebagai penghasil sumber daya seberti
ikan, terumbu karang, rumput laut, dan kekayaan alam lainnya. Laut
merupakan wilayah yang menghubungkan antara wilayah atau daerah yang
satu dengan wilayah lainnya lainnya. Laut juga merupakan habitat bagi
berbagai macam organisme seperti ikan, terumbu karang, ubur-ubur, dan
masih banyak organisme lainnya.
1. Zona Laut Menurut Letaknya
Menurut letaknya, laut dapat dibedakan menjadi 3 jenis, yaitu :
- Laut pedalaman. Merupakan laut yang letaknya menjorok ke pedalaman. Laut ini tidak dipengaruhi oleh arus samudra dan tidak mengalami proses pasang surut.
- Laut Pertengahan (Continental sea). Merupakan laut yang berada di tengah-tengah benua
- Laut Tepi (Marginal sea). Merupakan laut yang terletak di landas benua serta memiliki hubungan bebas dengan samudra. Inilah yang menjadikan arus tepi selalu dipengaruhi oleh arus samudra.
2. Zona Laut Menurut Proses Terjadinya
Sedangkan menurut proses terjadinya, laut juga dibedakan kedalam 3 jenis, yaitu :
- Laut Transgresi. Laut ini terjadi karena adanya perubahan permukaan laut yang terjadi akibat permukaan air laut yang naik atau daratan yang mulai menyusut atau turun sehingga menjadikan daratan tersebut tergenang oleh air.
- Laut ingresi. Ini merupakan laut yang terjadi karena tanah yang semakin menurun ke dasar laut, sehingga menjadikan kawasan tersebut terendam oleh air. Biasanya penurunan tanah tersebut akan membentuk palung dan lubuk laut.
- Laut Regresi. Ini merupakan laut yang terbentuk akibat penyempitan laut itu sendiri yang dikarenakan oleh pengendapan bebatuan seperti pasir, lumpur, maupun material lain yang dibawa aliran air sungai yang pada akhirnya bermuara di laut.
3. Zona Laut Berdasarkan Kedalamannya
Berdasarkan kedalamannya, laut terbagi menjadi beberapa zona kelautan, seperti :
- Zona Litoral (Wilayah Pasang Surut)
Zona litoral adalah zona atau wilayah laut yang apabila pada saat
terjadi air pasang, wilayah ini akan tergenang oleh air, dan pada saat
terjadi air surut, wilayah ini akan mengering dan berubah menjadi
pantai. Oleh karena itulah maka zona ini seringkali disebut dengan
daerah pasang surut. Pengaruh suhu udara serta sinar matahari yang
terdapat pada zona litoral sangat kuat. Menjadikan zona ini sebagai
habitat bagi beberapa spesies aut seperti bintang laut, udang, kepiting,
cacing, serta bentos.
- Zona Neritik (Laut dangkal)
Zona Neritik adalah wilayah perairan dangkal yang terletak dekat
dengan pantai. Kedalaman dari zona ini adalah berkisar antara 50 hingga
200 meter. Kawasan ini dapat tertembus sinar matahari dengan sangat
baik, sehingga menjadikannya sebagai habitat yang sangat cocok bagi
berbagai jenis spesies laut seperti ubur-ubung, fitoplankton.
Zooplankton, rumput laut, serta jenis spesies lainnya.
- Zona Bathial (Laut Dalam)
Zona Bathial merupakan Wilayah perairan yang memiliki kedalaman yang
berkisar antara 200 hingga 2000 meter. Wilayah ini tidak dapat ditembus
oleh sinar matahari. Hal tersebutlah yang menjadikan kehidupan diwilayah
zona bathial tidak seramai di zona neritic.
- Zona Abisal (Laut sangat Dalam)
Ini merupakan bagian laut yang memiliki kedalaman lebih dari 2000
meter. Wilayah ini memiliki suhu yang sangat dingin. Hal inilah yang
menjadikan zona abbisal hanya memiliki beberapa spesies hewan laut. Dan
di zona ini tidak dapat ditemui spesies tumbuh-tumbuhan laut. Contoh
spesies yang dapat hidup di zona ini adalah angler fish, dimana biota
laut tersebut dapat menghasilkan cahaya sendiri untuk berkomunikasi.
4. Zona Laut Berdasarkan Cahaya Matahari yang menjangkaunya
Menurut ahli kelautan, zona laut dapat dibedakan berdasarkan sejauh
mana cahaya matahari dapat mencapai kawasan perairan tersebut. Adapun
jenis zona tersebut antara lain adalah :
- Zona Epipelagic (eufotik)
Merupakan zona yang dapat diterangi oleh pancaran sinar matahari,
sehingga proses fotosintesis di zona tersebut dapat berjalan dengan
sangat baik. Suhu zona epipelagic berkisar dari 40 ke 3 derajat Celcius
- Zona Mesopelagic (disphotic)
Merupakan zona laut yang hanya mendapatkan sejumlah kecil penerangan
sinar matahari. Karena kelangkaan cahaya yang didapat, maka zona ini
dikenal dengan sebutan twilight zone. Suhu dari zona mesopelagic
berkisar dari 5 – 4 derajat Celcius atau sekitar 41 – 39 derajat
fahrenheit.
- Zona Bathypelagig (aphotic)
Merupakan zona laut yang terdalam, dimana sama sekali tidak ada
cahaya matahari yang dapat menembus zona tersebut. Zona ini seringkali
disebut sebagai zona tengah malam. Suhu yang terdapat pada zona ini
berkisar 0 – 6 derajat Celcius.
5. Zona Laut Menurut Ekosistemnya
Menurut ekosistem yang menghuni, zona kelautan juga terbagi menjadi 3 jenis, yaitu :
- Zona Litoral ( perairan dalam)
Secara umum, jumlah ekosistem kehidupan yang ada pada perairan laut
dalam lebih rendah jika dibandingkan tempat lainnya. Hewan-hewan yang
hidup di zona ini memiliki mata yang sangat peka terhadap cahaya.
Organisme yang hidup di zona ini hanya bertindak sebagai konsumen dan
sebagai pengurai saja, sedangkan produsen tidak ada sama sekali. Hal
tersebut terjadi karena tidak adanya cahaya matahari yang dapat menembus
kawasan itu. Spesies-spesies yang ada di zona ini biasanya mendapatkan
makanan yang bersumber dari plankton-plankton yang mengendap.
- Zona Neritic (perairan dangkal)
Luas wilayah zona ini adalah mencakup pesisir, dimana zona ini
mendapatkan pencahayaan matahari yang sangat baik. Berbagai jenis
ekosistem dapat hidup di zona tersebut. Mereka diantaranya adalah
ganggang laut, terumbu karang, dan juga rerumputan.
- Zona Oseanic
Zona ini merupakan wilayah laut dimana sinar matahari tidak dapat
menembus hingga ke dasar. Hal tersebut menyebakan terjadinya perbedaan
suhu di dalam zona tersebut yang terjadi akibat air yang ada dipermukaan
tidak dapat bercampur dengan air yang ada dibawahnya. Spesies yang bisa
ditemui adalah berbagai jenis ikan.
6. Zona Laut di Indonesia
Di Indonesia yang sebagian besar wilayahnya adalah perairan, membagi zona lautnya menjadi 3 kelompok, yaitu :
- Zona Teritorial
Merupakan garis khayal yang memiliki jarak sekitar 12 mil dari garis
dasar ke laut lepas. Suatu negara dapat berdaulat penuh hingga mencapai
batas teritorial, akan tetapi negara tersebut juga berkewajiban terhadap
penyediaan alur pelayaran baik di bawah maupun permukaan laut.
- Zona Landas Kontinen
Baik secara geologi maupun morfologi, zona ini merupakan lanjutan
dari suatu benua, dimana kedalaman lautnya mencapai 150 meter. Kenapa
Indonesia memiliki zona landas kontinen? Hal itu dikarenakan negara kita
terletak diantara 2 buah kontinen, yaitu Asia dan Australia.
- Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)
Komentar
Posting Komentar