Oleh Kharisma Intania Banyak yang masih bingung dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki, bakat dan kemampuan setiap orang pasti berbeda-beda. Nah, tugas kita adalah menemukan bakat dan kemampuan yang kita miliki. Bakat adalah keahlian atau kelebihan yang dimiliki oleh seseorang yang berasal dari keturunan ataupun berasal dari lahir. Bakat sendiri dipercaya sebagai hal yang paling disenangi oleh manusia karena bisa membantu manusia. Bakat erat hubungannya dengan pekerjan yang nantinya akan kita kerjakan, misalnya anda memiliki bakat bermain sepakbola, maka anda bisa menekuni sepak bola sebagai pekerjaan. Pun juga jika anda berbakat sebagai pelukis, anda bisa menjadi pelukis atau berprofesi sebagai designer. Kita sering bertanya kepada diri sendiri, apa sebenarnya bakat yang kita miliki, banyak orang merasa bosan dengan pekerjaan yang mereka kerjakan dan menganggap pekerjan yang mereka lakukan tidak sesuai bakat dan kemampuan. Meskipun, jika tidak di asah
ANCAMAN TERHADAP NEGARA DALAM BINGKAI BHINNEKA TUNGGAL IKA
A. Ancaman terhadap Integrasi Nasional
Posisi silang yang diberikan Tuhan kepada negara Indonesia tidak hanya
meliputi aspek kewilayahan saja, melainkan meliputi pula aspek-apek
kehidupan sosial, antara lain:
1. Penduduk Indonesia berada di antara daerah berpenduduk padat di utara dan daerah berpenduduk jarang di selatan.
2. Ideologi Indonesia terletak antara komunisme di utara dan liberalisme di selatan.
3. Demokrasi Pancasila berada di antara demokrasi rakyat di utara (Asia daratan bagian utara) dan demokrasi liberal di selatan.
4. Ekonomi Indonesia berada di antara sistem ekonomi sosialis di utara dansistem ekonomi kapitalis di selatan.
5. Masyarakat Indonesia berada di antara masyarakat sosialis di utara dan masyarakat individualis di selatan.
6. Kebudayaan Indonesia berada di antara kebudayaan timur di utara dan kebudayaan barat di selatan
7. Sistem pertahanan dan keamanan Indonesia berada di antara sistem
pertahanan continental di utara dan
sistem pertahanan maritim di barat, selatan dan timur.
sistem pertahanan maritim di barat, selatan dan timur.
Dengan demikian, maka posisi silang Indonesia merupakan sebuah potensi
sekaligus ancaman bagi integrasi nasional bangsa Indonesia. Apa
sebenarnya yang menjadi ancaman bagi integrasi nasional negara
Indonesia? Ancaman bagi integrasi nasional tersebut datang dari luar
maupun dari dalam negeri Indonesia sendiri dalam berbagai dimensi
kehidupan. Ancaman tersebut biasanya berupa ancaman militer dan
non-militer. Mengapa ancaman perlu diketahui ? Nah, untuk menjawab rasa
penasaran dan menambah pengetahun kalian, berikut ini uraian secara
singkat ancaman yang dihadapi Bangsa Indonesia baik yang berupa ancaman
militer maupun non-milter.
1. Ancaman di Bidang Militer
Perkembangan persenjataan militer di setiap negara terus ditingkatkan.
Bahkan ada negara yang memiliki senjata pemusnah massal yang berbahan
kimia dan nuklir. Aktivitas ini merupakan ancaman militer yang
menggunakan kekuatan bersenjata yang terorganisir. Ancaman ini dinilai
mempunyai kemampuan membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah,
dan keselamatan segenap bangsa.Kekuatan senjata ini dapat digunakan untuk melakukan agresi/invasi,
pelanggaran wilayah, pemberontakan bersenjata, sabotase, spionase, aksi
teror bersenjata, dan ancaman keamanan laut dan udara.
Bangsa Indonesia
pernah merasakan pahitnya diinvasi atau diserang oleh Belanda yang ingin
kembali menjajah Indonesia sebanyak dua kali, yaitu pada agresi militer
I dari tanggal 21 Juli 1947 sampai 5 Agustus 1947 dan agresi militer II
tanggal 19 Desember 1948
Selain itu, bentuk ancaman militer yang sering terjadinya cukup tinggi
adalah tindakan pelanggaran wilayah (wilayah laut, ruang udara dan
daratan). Buktinya wilayah negara kita pernah ada yang dicaplok dan
diakui oleh negara lain. Hal ini menjadi konsekuensi bagi Indonesia yang
memiliki wilayah yang sangat luas dan terbuka sehingga berpotensi
terjadinya pelanggaran wilayah.Pemberontakan bersenjata juga menjadi
ancaman militer yang harus serius ditangani oleh bangsa Indonesia. Pada
dasarnya pemberontakan bersenjata yang terjadi di Indonesia merupakan
ancaman yang timbul dan dilakukan oleh pihak-pihak tertentu di dalam
negeri. Namun, tidak menutup kemungkinan pemberontakan bersenjata
tersebut disokong oleh kekuatan asing, baik secara terbuka maupun secara
tertutup.
Spionase merupakan kegiatan yang biasanya dilakukan oleh agenagen
rahasia dalam mencari dan mendapatkan rahasia pertahanan negara dari
negara lain. Kegiatan spionase dilakukan secara tertutup dengan
menggunakan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Karena kegiatan ini
tidak mudah dideteksi, maka spionase merupakan bentuk ancaman militer
yang memerlukan penanganan secara khusus untuk melindungi kepentingan
pertahanan dari kebocoran yang akan dimanfaatkan oleh pihak lawan
Baru-baru ini kita dikejutkan dengan adanya aksi teror di Ibu Kota
Jakarta, yaitu Bom Thamrin.
Adapun bentuk-bentuk gangguan keamanan di laut dan udara yang harus
mendapat perhatian dalam penyelenggaraan pertahanan negara, yaitu
pembajakan atau perompakan, penyelundupan narkoba, penyelundupan
senjata, amunisi, bahan peledak atau bahan lain yang dapat membahayakan
keselamatan bangsa, penangkapan ikan secara illegal, pencurian kekayaan
di laut dan pencemaran lingkungan.
2. Ancaman Non-Militer
Ancaman non-militer pada hakikatnya ancaman yang
menggunakan faktor-faktor non-militer dinilai mempunyai kemampuan
yangmembahayakan kedaulatan negara, kepribadian bangsa, keutuhan
wilayahnegara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman ini salah satunya
disebabkan oleh pengaruh negatif dari globalisasi. Globalisasi yang
menghilangkan sekat atau batas pergaulan antar bangsa secara disadari
ataupun tidak telah memberikan dampak negatif yang kemudian menjadi
ancaman bagi keutuhan sebuah negara, termasuk Indonesia.
Ancaman non-militer di antaranya dapat berdimensi ideologi, politik, ekonomi dan sosial budaya. Contoh ancaman non-militer seperti pengaruh gaya hidup (lifestyle)
kebarat-baratan, sudah tidak mencintai budaya sendiri, tidak menggunakan
produk dalam negeri, dan sebagainya.
Ancaman non-militer memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman
militer, yaitu tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat
seperti ancaman militer. Ancaman non-militer ini berdimensi ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi, informasi, serta keselamatan
umum.
B. Ancaman di berbagai Bidang (IPOLEKSOSBUDHANKAM)
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri maupun
luar negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman non-militer atau
nirmiliter memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer,
yaitu tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat seperti
ancaman militer, karena ancaman ini berdimensi ideologi, politik,
ekonomi, sosial budaya, teknologi, informasi serta keselamatan umum.
Berikut ini berbagai ancaman bagi bangsa Indonesia dilihat dari berbagai
bidang kehidupan.
1. Ancaman di Bidang Ideologi
Secara umum Indonesia menolak tegas paham komunis dan zionis. Akibat
dari penolakan tersebut, tentu saja pengaruh dari negara-negara komunis
dapat dikatakan tidak dirasakan oleh Bangsa Indonesia, kalaupun ada
pengaruh tersebut sangat kecil ukurannya. Akan tetapi, meskipun demikian
bukan berarti bangsa Indonesia terbebas dari pengaruh paham lainnya,
misalnya pengaruh liberalisme. Saat ini kehidupan masyarakat Indonesia
cenderung mengarah pada kehidupan liberal yang menekankanpada aspek
kebebasan individual.Sebenarnya liberalisme yang didukung oleh negara-negara barat tidak
hanya mempengaruhi bangsa Indonesia, akan tetapi hampir semua negara di
dunia. Hal ini sebagai akibat dari era globalisasi.
Globalisasi ternyata mampu meyakinkan kepada masyarakat Indonesia bahwa
liberalisme dapat membawa manusia ke arah kemajuan dan kemakmuran. Tidak
jarang hal ini mempengaruhi pikiran masyarakat Indonesia untuk tertarik
pada ideologi tersebut. Akan tetapi, pada umumnya pengaruh yang diambil
justru yang bernilai negatif, misalnya dalam gaya hidup yang diliputi
kemewahan, pergaulan bebas yang cenderung mengarah pada dilakukannya
perilaku seks bebas dan perbuatan dekadensi moral lainnya. Hal tesebut
apabila tidak segera diatasi akan menjadi ancaman bagi kepribadian
bangsa Indonesia yang sesungguhnya.
2. Ancaman di Bidang Politik
Ancaman di bidang politik dapat bersumber dari dalam negeri maupun luar
negeri. Dari luar negeri, ancaman di bidang politik dilakukan oleh suatu
negara dengan melakukan tekanan politik terhadap Indonesia. Intimidasi,
provokasi, atau blokade politik merupakan bentuk ancaman non-militer
berdimensi politik yang seringkali digunakan oleh pihak-pihak lain untuk menekan negara lain. Ke depan, bentuk ancaman yang berasal dari luar
negeri diperkirakan masih berpotensi terhadap Indonesia, yang memerlukan
peran dari fungsi pertahanan non-militer untuk menghadapinya. Ancaman
yang berdimensi politik yang bersumber dari dalam negeri dapat berupa
penggunaan kekuatan berupa pengerahan massa untuk menumbangkan suatu
pemerintahan yang berkuasa, atau menggalang kekuatan politik untuk
melemahkan kekuasaan pemerintah.
Selain itu, ancaman separatisme merupakan bentuk lain dari ancaman
politik yang timbul di dalam negeri. Sebagai bentuk ancaman politik,
separatisme dapat menempuh pola perjuangan politik tanpa senjata dan
perjuangan bersenjata. Pola perjuangan tidak bersenjata sering ditempuh
untuk menarik simpati masyarakat internasional. Oleh karena itu,
separatisme sulit dihadapi dengan menggunakan kekuatan militer. Hal ini
membuktikan bahwa ancaman di bidang politik memiliki tingkat resiko yang besar yang
dapat mengancam kedaulatan, keutuhan, dan keselamatan bangsa.
3. Ancaman di Bidang Ekonomi
Pada saat ini ekonomi suatu negara tidak bisa berdiri sendiri. Hal
tersebut merupakan bukti nyata dari pengaruh globalisasi. Dapat
dikatakan, saat ini tidak ada lagi negara yang mepengaruh globalisasi
perekonomian merupakan suatu proses kegiatanekonomi dan perdagangan di
mana negara-negara di seluruh dunia menjadi satu kekuatan pasar yang
semakin terintegrasi tanpa rintangan batas teritorial negara.
Globalisasi perekonomian mengharuskan penghapusan seluruh batasan dan
hambatan terhadap arus modal, barang dan jasa.
Ketika globalisasi ekonomi terjadi, batas-batas suatu negara akan
menjadi kabur dan keterkaitan antara ekonomi nasional dengan
perekonomian internasional akan semakin erat. Globalisasi perekonomian
di satu pihak akan membuka peluang pasar produk dari dalam negeri ke
pasar internasional secara kompetitif, sebaliknya juga membuka peluang
masuknya produk- produk global ke dalam pasar domestik. Hal tersebut tentu saja selain
menjadi keuntungan, juga menjadi ancaman bagi kedaulatan ekonomi suatu
negara.mempunyai kebijakan ekonomi yang tertutup dari pengaruh negara
lainnya.
Ancaman kedaulatan Indonesia dalam bidang ekonomi, di antaranya adalah sebagai berikut
a. Indonesia akan kedatangan oleh barang-barang dari luar dengan adanya
perdagangan bebas yang tidak mengenal adanya batas-batas negara. Hal ini
mengakibatkan semakin terdesaknya barang-barang lokal terutamayang
tradisional karena kalah bersaing dengan barang-barang dari luar negeri.
b. Perekonomian negara kita akan dikuasai oleh pihak asing, seiring
dengan semakin mudahnya orang asing menanamkan modalnya di
Indonesia.Pada akhirnya mereka dapat menekan pemerintah atau bangsa kita
Dengan demikian bangsa kita akan dijajah secara ekonomi oleh negara
investor.
c. Persaingan bebas akan menimbulkan adanya pelaku ekonomi yang kalah
dan menang. Pihak yang menang secara leluasa memonopolipasar, sedangkan
yang kalah akan menjadi penonton yang senantiasa tertindas. Akibatnya,
timbulnya kesenjangan sosial yang tajam sebagai akibat dari adanya
persaingan bebas tersebut.
d. Sektor-sektor ekonomi rakyat yang diberikan subsidi semakin
berkurang, koperasi semakin sulit berkembang dan penyerapan tenaga kerja
dengan pola padat karya semakin ditinggalkan sehingga angka
pengangguran dan kemiskinan susah dikendalikan.
e. Memperburuk prospek pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Apabila
hal-hal yang dinyatakan di atas berlaku dalam suatu negara, maka dalam
jangka pendek pertumbuhan ekonominya menjadi tidak stabil. Dalam jangka
panjang pertumbuhan yang seperti ini akan mengurangi lajunya pertumbuhan
ekonomi. Pendapatan nasional dan kesempatan kerjaakan semakin lambat
pertumbuhannya dan masalah pengangguran tidak dapat diatasi atau malah
semakin memburuk.
4. Ancaman di Bidang Sosial Budaya
Ancaman di bidang sosial budaya dapat dibedakan atas ancaman dari dalam
dan dari luar. Ancaman dari dalam ditimbulkan oleh isu-isu kemiskinan,
kebodohan, keterbelakangan, dan ketidakadilan. Isu tersebut menjadi
titik pangkal timbulnya permasalahan, seperti premanisme, separatisme, terorisme, kekerasan, dan bencana akibat perbuatan manusia.
Isu tersebut akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa,
nasionalisme, dan patriotisme.
Adapun ancaman dari luar timbul sebagai akibat dari pengaruh negatif globalisasi, di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Munculnya gaya hidup konsumtif dan selalu mengkonsumsi barang-barang dari luar negeri.
b. Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi. Hal ini membuat manusia suka memaksakan diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya tersebut, meskipun harus melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat.Seperti mabuk-mabukan, pergaulan bebas, foya-foya dan sebagainya 181 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
c. Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna. Sikap seperti ini dapat menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain, misalnya sikap selalu menghardik pengemis, pengamen, dan sebagainya.
d. Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru model pakain yang biasa dipakai orang-orang barat yang sebenarnya bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku, misalnya memakai rok mini, lelaki memakai anting-anting dan sebagainya.
e. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
f. Semakin lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
b. Munculnya sifat hedonisme, yaitu kenikmatan pribadi dianggap sebagai suatu nilai hidup tertinggi. Hal ini membuat manusia suka memaksakan diri untuk mencapai kepuasan dan kenikmatan pribadinya tersebut, meskipun harus melanggar norma-norma yang berlaku di masyarakat.Seperti mabuk-mabukan, pergaulan bebas, foya-foya dan sebagainya 181 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
c. Adanya sikap individualisme, yaitu sikap selalu mementingkan diri sendiri serta memandang orang lain itu tidak ada dan tidak bermakna. Sikap seperti ini dapat menimbulkan ketidakpedulian terhadap orang lain, misalnya sikap selalu menghardik pengemis, pengamen, dan sebagainya.
d. Munculnya gejala westernisasi, yaitu gaya hidup yang selalu berorientasi kepada budaya barat tanpa diseleksi terlebih dahulu, seperti meniru model pakain yang biasa dipakai orang-orang barat yang sebenarnya bertentangan dengan nilai dan norma-norma yang berlaku, misalnya memakai rok mini, lelaki memakai anting-anting dan sebagainya.
e. Semakin memudarnya semangat gotong royong, solidaritas, kepedulian dan kesetiakawanan sosial.
f. Semakin lunturnya nilai keagamaan dalam kehidupan bermasyarakat.
5. Ancaman di Bidang Pertahanan dan Keamanan
Seiring dengan berjalannya waktu, proses penegakan pertahanan dan
keamanan dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak semudah yang
dibayangkan atau semudah dalam pembicaraan yang bersifat teoritis
semata. Masih adanya masalah teror dan konflik SARA yang terjadi pada
suatu wilayah memiliki tujuan yang sama yaitu tidak ingin bangsa
Indonesia hidup
damai dan tentram. Oleh karena itu, lemahnya penerapan dan penegakan
hukum dan keadilan harus terus ditingkatkan. Semakin bermunculan masalah
di suatu wilayah mengakibatkan hilangnya tingkat kewibawaan hukum dan
kemerosotan wibawa para penegaknya. Dengan demikian,kita harus
mengantisipasi ancaman sedini mungkin di bidang pertahanan dan keamanan,
baik secara militer maupun non-militer.
C. Peran Serta Masyarakat untuk Mengatasi Berbagai Ancaman dalam Membangun Inegrasi Nasional
peran serta akan timbul jika kita memiliki kesadaran. Kesadaran adalah
sikap yang tumbuh dari kemauan diri yang dilandasi hati ikhlas tanpa ada
tekanan dari luar. Konsep atau makna kesadaran dapat diartikan sebagai
sikap perilaku diri yang tumbuh dari kemauan diri dengan dilandasai
suasana hati yang ikhlas/rela tanpa tekanan dari luar untuk bertindak
yang umumnya dalam upaya mewujudkan kebaikan yang berguna untuk diri
sendiri dan lingkungannya. 183
Pendidikan Pancasila dan KewarganegaraanMembangun kesadaran berbangsa
dan bernegara kepada generasi muda merupakan hal penting karena generasi
muda merupakan penerus bangsa yang tidak dapat dipisahkan dari perjalan
panjang bangsa ini. Kesadaran berbangsa dan bernegara ini tidak hanya
berlaku pada pemerintah saja, tetapi lebih luas menerapkan arti sadar
berbangsa dan bernegara ini dalam kehidupan bermasyarakat.Banyak
tantangan di era globalisasi ini bagi negeri kita untuk menumbuhkan
peran serta dan kesadaran berbangsa dan bernegara.
Pemerintah ikut bertanggung jawab mengemban amanat untuk memberikan
kesadaran berbangsa dan bernegara bagi warganya. Jika rakyat Indonesia
sudah tidak memiliki kesadaran berbangsa dan bernegara, maka ini
merupakan bahaya besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara, yang
mengakibatkan bangsa ini akan jatuh ke dalam kondisi yang sangat parah
bahkan jauh terpuruk dari bangsa-bangsa yang lain yang telah
mempersiapkan diri dari gangguan bangsa lain. Akibatnya, Integrasi
nasional akan terganggu.Peran serta dan kesadaran masyarakat mempunyai
makna bahwa individu harus mempunyai sikap dan perilaku diri yang tumbuh
dari kemauan diri yang dilandasasi keikhlasan/kerelaan bertindak demi
kebaikan bangsa dan Negara Indonesia untuk mengatasi ancaman dalam
membangun integrasi nasional.
Peran serta masyarakat untuk mengatasi berbagai ancaman dalam membangun integrasi nasional di antaranya adalah sebagai berikut.
- Tidak membeda-bedakan keberagaman misalnya pada suku, budaya, daerah dan sebagainya
- Menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinan dan agama yang dianutnya
- Membangun kesadaran akan pentingnya integrasi nasional
- Melakukan gotong royong dalam rangka peningkatan kesadaran bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
- Menggunakan segala fasilitas umum dengan baik
- Mau dan bersedia untuk berkerja sama dengan segenap lapisan atau golongan masyarakat
- Merawat dan memelihara lingkungan bersama-sama dengan baik
- Bersedia memperoleh berbagai macam pelayanan umum secara tertib.
- Menjaga kelestarian lingkungan dan mencegah terjadinya pencemaran lingkungan.
- Mengolah dan memanfaatkan kekayaan alam guna meningkatkan kesejahteraan rakyat.
- Menjaga keamanan wilayah negara dari ancaman yang datang dari luar maupun dari dalam negeri.
- Memberi kesempatan yang sama untuk merayakan hari besar keagamaan dengan aman dan nyaman
- Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan dalam masyarakat dan pemerintah
- Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa
- Bersedia untuk menjaga keutuhan negara kesatuan republik Indonesia
Komentar
Posting Komentar