Oleh Kharisma Intania Banyak yang masih bingung dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki, bakat dan kemampuan setiap orang pasti berbeda-beda. Nah, tugas kita adalah menemukan bakat dan kemampuan yang kita miliki. Bakat adalah keahlian atau kelebihan yang dimiliki oleh seseorang yang berasal dari keturunan ataupun berasal dari lahir. Bakat sendiri dipercaya sebagai hal yang paling disenangi oleh manusia karena bisa membantu manusia. Bakat erat hubungannya dengan pekerjan yang nantinya akan kita kerjakan, misalnya anda memiliki bakat bermain sepakbola, maka anda bisa menekuni sepak bola sebagai pekerjaan. Pun juga jika anda berbakat sebagai pelukis, anda bisa menjadi pelukis atau berprofesi sebagai designer. Kita sering bertanya kepada diri sendiri, apa sebenarnya bakat yang kita miliki, banyak orang merasa bosan dengan pekerjaan yang mereka kerjakan dan menganggap pekerjan yang mereka lakukan tidak sesuai bakat dan kemampuan. Meskipun, jika tidak di asah
Ini Bukti Hidup Kalau Nilai Ujian Jelek Bukan Akhir dari Segalanya
Pendidikan formal di sekolah emang penting, tapi bukan jalan satu-satunya untuk menuju sukses.
Dan bukan berarti kita yang gagal di bangku sekolah enggak akan bisa berhasil meraih posisi yang kita inginkan.
Karena cewekbanget.id itu percaya kalau semua orang itu pintar, tapi memang berbeda-beda aja bidangnya.
Ada yang memang jago di Matematika, ada yang handal di bidang musik, ada yang spesialisasinya di Bahasa, dan lainnya.
Dan enggak ada tuh kepintaran yang lebih superior dari yang lain, semuanya sama kok baiknya asal bisa berguna buat diri sendiri dan orang lain.
Jadi jangan langsung nyerah, ini bukti hidup kalau nilai ujian jelek bukan akhir dari segalanya.
Susi Pudjiastuti
Asal kita enggak berhenti belajar (meskipun enggak di sekolah) dan terus mau memacu diri kita sendiri untuk melangkah meraih cita-cita, kita pasti bisa kok jadi apa yang kita inginkan.
Kayak menteri Susi yang sekarang justru bisa membaktikan hidupnya untuk membantu rakyat Indonesia, khususnya para nelayan.
Purdi E Chandra
Kuliah di 4 jurusan yang berbeda. Hanya saja ia merasa tidak mendapatkan apa-apa dengan pola kuliah yang menurutnya membosankan hingga akhirnya dia nekad meninggalkan kuliahnya. Lembaga Bimbingan Belajar (Bimbel) Primagama yang didirikannya bahkan masuk ke Museum Rekor Indonesia (MURI)
Dua tahun setelah itu nama Primagama mulai dikenal. Muridnya bertambah banyak. Setelah sukses, banyak yang meniru nama Primagama. Purdi pun berinovasi untuk meningkatkan mutu lembaga pendidikannya ini. Sebenarnya yang membuat Primagama maju setelah ada program jaminan diri. Yaitu bila ikut Primagama pasti diterima di Universitas Negeri. Bila gagal diterima di Universitas Negeri maka uang akan dikembalikan. Purdi E Chandra akhirnya sukses membuat Primagama beromset diatas Rp. 70 Miliar per tahun, dengan 200 outlet di lebih dari 106 kota.
Yoo Jae Suk
Hampir semua reality show yang ia bintangi selalu menjadi program unggulan. Yoo adalah anak tertua dari tiga bersaudara. Ia menghadiri Seoul Institute of the Arts. Running Man, Infinity Challenge, Happy Together adalah program yang sudah jalan selama lebih dari 7 tahun dan tetap memiliki rating bagus sampai sekarang.
Nah, tau enggak kalau Yoo Jae Suk itu enggak sempat menyelesaikan kuliahnya alias drop out?
Dia tidak dapat lulus karena jadwalnya yang sibuk sebagai komedian yang sedang up-to-date. Tapi dia tidak menyerah dan nyoba cara lain untuk menggapai mimpinya sampai bisa berhasil kayak sekarang.
Bob Sadino
Bob memutuskan untuk keluar dari pekerjaannya karena ia memiliki tekad untuk bekerja secara mandiri.
Mark Zuckerberg
Lah, bukannya Mark baru aja wisuda?
Iya memang, tapi gelar wisudanya itu enggak ia dapatkan dari mengikuti pelajaran di kelas seperti belasan tahun lalu yang pernah ia tinggalkan.
Tapi ia mendapat gelar kehormatan sebagai Doktor Ilmu Hukum dari Harvard sebagai bentuk pengakuan Harvard terhadap para tokoh yang telah memberi corak positif terhadap peradaban manusia.
Bill Gates
Pada tahun 1974, pendiri Microsoft Corp., Bill Gates, berhenti kuliah untuk merintis bisnisnya yang kala itu masih berupa startup (perusahaan rintisan digital).
Dia percaya banget kalo saat itu bisnisnya bakal jalan dan itulah yang dia jalani dengan sungguh-sungguh sampai akhirnya beneran sukses.
Andy F. Noya
Pimpinan redaksi Metro TV ini belum lulus sarjana. sejak kecil dia merasa jatuh cinta pada dunia tulis menulis. Kemampuan menggambar kartun dan karikatur semakin membuatnya memilih dunia tulis menulis sebagai jalan hidupnya.
Richard Branson
Salah satu orang yang disebut-sebut paling kaya di dunia ini juga enggak menjalani kehidupan pendidikannya dengan lancar.
Salah satu alasannya karena dia mengidap dyslexia yang menyulitkan ia untuk bisa membaca huruf dank arena itulah dia harus berhenti sekolah di tengah jalan.
Tapi apakah hidupnya berhenti di situ?
Enggak. Dia memang gagal di bidang itu, tapi dia enggak pantang mundur dan terus coba untuk bisa jadi pengusaha yang berpengaruh di dunia.
Dari informasi diatas semoga bisa menginspirasi kita agar bisa lebih semangat belajar, nilai pelajaran bukan suatu penentu kesuksesan tetapi dari kerja keras dan semangat berjuang yang tinggi. Semangat belajar kawan !
Komentar
Posting Komentar