Oleh Kharisma Intania Banyak yang masih bingung dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki, bakat dan kemampuan setiap orang pasti berbeda-beda. Nah, tugas kita adalah menemukan bakat dan kemampuan yang kita miliki. Bakat adalah keahlian atau kelebihan yang dimiliki oleh seseorang yang berasal dari keturunan ataupun berasal dari lahir. Bakat sendiri dipercaya sebagai hal yang paling disenangi oleh manusia karena bisa membantu manusia. Bakat erat hubungannya dengan pekerjan yang nantinya akan kita kerjakan, misalnya anda memiliki bakat bermain sepakbola, maka anda bisa menekuni sepak bola sebagai pekerjaan. Pun juga jika anda berbakat sebagai pelukis, anda bisa menjadi pelukis atau berprofesi sebagai designer. Kita sering bertanya kepada diri sendiri, apa sebenarnya bakat yang kita miliki, banyak orang merasa bosan dengan pekerjaan yang mereka kerjakan dan menganggap pekerjan yang mereka lakukan tidak sesuai bakat dan kemampuan. Meskipun, jika tidak di asah
Mengevaluasi Penjajahan Pemerintah Hindia Belanda
1. Masa Pemerintahan Republik Bataaf
Pada tahun 1795 terjadi perubahan di
Belanda. Muncullah kelompok yang menamakan dirinya kaum patriot. Kaum
ini terpengaruh oleh semboyan Revolusi Perancis: liberte (kemerdekaan), egalite (persamaan), dan fraternite (persaudaraan).
Berdasarkan ide dan paham yang digelorakan dalam Revolusi Perancis itu
maka kaum patriot menghendaki perlunya negara kesatuan. Bertepatan
dengan keinginan itu pada awal tahun 1795 pasukan Perancis menyerbu
Belanda. Raja Willem V melarikan diri ke Inggris. Belanda dikuasai
Perancis. Dibentuklah pemerintahan baru sebagai bagian dari Perancis
yang dinamakan Republik Bataaf (1795-1806). Sebagai pemimpin Republik
Bataaf adalah Louis Napoleon saudara dari Napoleon Bonaparte.
2. Pemerintahan Herman Williem Daendels (1808-1811)
H.W. Daendels sebagai Gubernur Jenderal
memerintah di Nusantara pada tahun 1808-1811. Tugas utama Daendels
adalah mempertahankan Jawa agar tidak dikuasai Inggris. Sebagai pemimpin
yang ditunjuk oleh Pemerintahan Republik Bataaf, Daendels harus
memperkuat pertahanan dan juga memperbaiki administrasi pemerintahan,
serta kehidupan sosial ekonomi di Nusantara khususnya di tanah Jawa.
3. Pemerintahan Janssen (1811)
Pada bulan Mei 1811, Daendels dipanggil pulang ke negerinya. Ia digantikan oleh Jan Willem Janssen. Janssen dikenal seorang politikus berkebangsaan Belanda. Sebelumnya Janssen menjabat sebagai Gubernur Jenderal di Tanjung Harapan (Afrika Selatan) tahun 1802-1806. Pada tahun 1806 itu Janssen terusir dari Tanjung Harapan karena daerah itu jatuh ke tangan Inggris. Pada tahun 1810 Janssen diperintahkan pergi ke Jawa dan akhirnya menggantikan Daendels pada tahun 1811. Janssen mencoba memperbaiki keadaan yang telah ditinggalkan Daendels.
4. Perkembangan Kolonialisme Inggris di Indonesia(1811-1816)
Tanggal 18 September 1811 adalah tanggal
dimulainya kekuasaan Inggris di Hindia.
Gubernur Jenderal Lord Minto secara resmi mengangkat Raffles sebagai
penguasanya. Pusat pemerintahan Inggris berkedudukan di Batavia. Sebagai
penguasa di Hindia, Raffles mulai melakukan langkah-langkah untuk
memperkuat kedudukan Inggris di tanah jajahan. Dalam rangka menjalankan
pemerintahannya, Raffles berpegang pada tiga prinsip. Pertama, segala bentuk kerja rodi dan penyerahan wajib dihapus, diganti penanaman 1997. bebas oleh rakyat. Kedua, peranan para bupati sebagai pemungut pajak dihapuskan dan para
bupati dimasukkan sebagai bagian pemerintah kolonial. Ketiga, atas dasar pandangan bahwa tanah itu milik pemerintah, maka rakyat penggarap dianggap sebagai penyewa.
bupati dimasukkan sebagai bagian pemerintah kolonial. Ketiga, atas dasar pandangan bahwa tanah itu milik pemerintah, maka rakyat penggarap dianggap sebagai penyewa.
5. Dominasi Pemerintahan Kolonial Belanda
Tahun 1816 Raffles mengakhiri
pemerintahannya di Hindia. Pemerintah Inggris sebenarnya telah menunjuk
John Fendall untuk menggantikan Raffles. Tetapi pada tahun 1814
sudah diadakan Konvensi London. Salah satu isi Konvensi London adalah
Inggris harus mengembalikan tanah jajahan di Hindia kepada Belanda.
Dengan demikian pada tahun 1816 Kepulauan Nusantara kembali dikuasai
oleh Belanda. Sejak itu dimulailah Pemerintahan Kolonial Belanda.
1. Jalan tengah bersama Komisaris Jenderal
Setelah kembali ke tangan Belanda, tanah
Hindia diperintah oleh badan baru yang diberi nama Komisaris Jenderal.
Komisaris Jenderal ini dibentuk oleh Pangeran Willem VI yang terdiri
atas tiga orang, yakni: Cornelis Theodorus Elout (ketua), Arnold Ardiaan
Buyskes (anggota), dan Alexander Gerard Philip Baron Van der Capellen
(anggota).
2. Sistem Tanam Paksa
Pemerintah Belanda terus mencari cara
bagaimana untuk mengatasi problem ekonomi. Berbagai pendapat mulai
dilontarkan oleh para para pemimpin dan tokoh masyarakat. Salah satunya
pada tahun 1829 seorang tokoh bernama Johannes Van den Bosch mengajukan
kepada raja Belanda usulan yang berkaitan dengan cara melaksanakan
politik kolonial Belanda di Hindia.
3. Sistem usaha swasta
Pelaksanaan Tanam Paksa memang telah
berhasil memperbaiki perekonomian Belanda. Kemakmuran juga semakin
meningkat. Bahkan keuntungan dari Tanam Paksa telah mendorong Belanda
berkembang sebagai negara industri. Sejalan dengan hal ini telah
mendorong pula tampilnya kaum liberal yang didukung oleh para pengusaha.
Oleh karena itu, mulai muncul perdebatan tentang pelaksanaan Tanam
Paksa. Masyarakat Belanda mulai mempertimbangkan baik buruk dan untung
ruginya Tanam Paksa. Timbullah pro dan kontra mengenai pelaksanaan Tanam
Paksa.
sumber
http://siswa.top/mengevaluasi-penjajahan-pemerintah-hindia-belanda/
Komentar
Posting Komentar