Oleh Kharisma Intania Banyak yang masih bingung dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki, bakat dan kemampuan setiap orang pasti berbeda-beda. Nah, tugas kita adalah menemukan bakat dan kemampuan yang kita miliki. Bakat adalah keahlian atau kelebihan yang dimiliki oleh seseorang yang berasal dari keturunan ataupun berasal dari lahir. Bakat sendiri dipercaya sebagai hal yang paling disenangi oleh manusia karena bisa membantu manusia. Bakat erat hubungannya dengan pekerjan yang nantinya akan kita kerjakan, misalnya anda memiliki bakat bermain sepakbola, maka anda bisa menekuni sepak bola sebagai pekerjaan. Pun juga jika anda berbakat sebagai pelukis, anda bisa menjadi pelukis atau berprofesi sebagai designer. Kita sering bertanya kepada diri sendiri, apa sebenarnya bakat yang kita miliki, banyak orang merasa bosan dengan pekerjaan yang mereka kerjakan dan menganggap pekerjan yang mereka lakukan tidak sesuai bakat dan kemampuan. Meskipun, jika tidak di asah
Mengevaluasi Perang Melawan Keserakahan Kongsi Dagang (abad ke-16 sampai ke-18)
1. Aceh Versus Portugis dan VOC
Latar belakang
Setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511, justru membawa hikmah bagi Aceh. Banyak para pedagang Islam yang menyingkir dari Malaka menuju ke Aceh. Perkembangan Aceh yang begitu pesat ini dipandang oleh Portugis sebagai ancaman, oleh karena itu, Portugis berkehendak untuk menghancurkan Aceh. Pada tahun 1523 Portugis melancarkan serangan ke Aceh di bawah pimpinan Henrigues, dan menyusul pada tahun 1524 dipimpin oleh de Sauza. Namun beberapa serangan Portugis ini mengalami kegagalan bagi Portugis.
Tujuan Perlawanan
Aceh melakukan perlawanan yang bertujuan untuk mengambil alih kedaulatan, dan kebebasan dalam berdagang dengan siapa saja dan mengadakan hubungan dengan bangsa manapun atas dasar persamaan.
Sebab Kegagalan
Tujuan Perlawanan
Demi mendapatkan ketenangan, kedaulatan serta mengusir Portugis yang zalim dan sombong, Rakyat Tidore dan Ternate bersatu mengusir Portugis.
Sebab Kegagalan
Tujuan Perlawanan
Untuk mengusir VOC yang mulai mengancam keamanan kerajaan Mataram dan pulau Jawa, melakukan politik monopoli dan selalu menghalang-halangi perdagangan kerajaan Mataram.
Sebab kegagalan
Semangat yang tak kenal lelah membuat kerajaan Mataram sukses membunuh J.P. Coen serta menghancurkan benteng-benteng milik VOC.
Bangsa barat saat itu mempunyai misi 3G (Gold, Gospel dan Glory)
sehingga apapun yang mereka temui di dalam perjalanannya, mereka anggap
itu milik mereka. Sungguh malang nasib bangsa Indonesia
waktu itu. Hal itu tidak terjadi sebentar saja, namun bertahun-tahun
sampai negara penjajah tersebut menikmati hasil dari tanah jajahannya.
Namun, rakyat yang mendiami tanah jajahan itu tidak tinggal diam, mereka melakukan banyak perlawanan Sehingga mereka mendapatkan kemenangan meski itu mereka lakukan tidak
dengan mudah. Butuh jiwa raga yang rela berkorban dan mau mati demi
mempertahankann daerah yang ia bela.
1. Aceh Versus Portugis dan VOC
Latar belakang
Setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511, justru membawa hikmah bagi Aceh. Banyak para pedagang Islam yang menyingkir dari Malaka menuju ke Aceh. Perkembangan Aceh yang begitu pesat ini dipandang oleh Portugis sebagai ancaman, oleh karena itu, Portugis berkehendak untuk menghancurkan Aceh. Pada tahun 1523 Portugis melancarkan serangan ke Aceh di bawah pimpinan Henrigues, dan menyusul pada tahun 1524 dipimpin oleh de Sauza. Namun beberapa serangan Portugis ini mengalami kegagalan bagi Portugis.
Tujuan Perlawanan
Aceh melakukan perlawanan yang bertujuan untuk mengambil alih kedaulatan, dan kebebasan dalam berdagang dengan siapa saja dan mengadakan hubungan dengan bangsa manapun atas dasar persamaan.
Sebab Kegagalan
- Kurangnya strategi yang tepat untuk mengusir Portugis sehingga berulang kali melakukan perlawanan tetapi hasilnya gagal.
- Perlawanan yang masih bersifat kedaerahan.
- Nilai-nilai Perjuangan
- Telah timbul rasa sadar untuk berjuang demi tanah air
- Mampu membina hubungan dengan kerajaan dalam negeri maupun luar negeri.
Portugis berhasil memasuki Kepulauan Maluku pada tahun 1521. Mereka
memusatkan aktivitasnya di Ternate. Tidak lama berselang orang-orang
Spanyol juga memasuki Kepulauan Maluku dengan memusatkan kedudukannya di
Tidore. Terjadilah persaingan antara kedua belah pihak.
Pada tahun 1529 terjadi perang antara Tidore melawan Portugis. Penyebab
perang ini karena kapal-kapal Portugis menembaki jung-jung dari Banda
yang akan membeli cengkih ke Tidore. Tentu saja Tidore tidak dapat
menerima tindakan armada Portugis. Rakyat Tidore angkat senjata.
Terjadilah perang antara Tidore melawan Portugis. Dalam perang ini
Portugis mendapat dukungan dari Ternate dan Bacan. Akhirnya Portugis
mendapat kemenangan.
Sementara itu untuk menyelesaikan persaingan antara Portugis dan Spanyol
dilaksanakan perjanjian damai, yakni Perjanjian Saragosa pada tahun
1534. Dengan adanya Perjanjian Saragosa kedudukan Portugis di Maluku
semakin kuat. Portugis semakin berkuasa untuk memaksakan kehendaknya
melakukan monopoli perdagangan rempah-rempah di Maluku.
Demi mendapatkan ketenangan, kedaulatan serta mengusir Portugis yang zalim dan sombong, Rakyat Tidore dan Ternate bersatu mengusir Portugis.
Sebab Kegagalan
- Liciknya Portugis yang tidak mengenal kemanusiaan
- Kurangnya senjata yang memadai sehingga kalah dengan persenjataan VOC
- VOC terlalu kuat untuk rakyat Maluku
- Semenjak kematian Sultan Khaerun, para penerusnya kurang giat dalam menjalin hubungan dengan kerajaan diluar pulau Maluku sehingga mudah dipatahkan oleh Portugis dan VOC
- Politik Devide Te impera yang dilakukan oleh bangsa Portugis membuat rakyat Maluku semakin jatuh.
- Nilai-nilai perjuangan
- Rasa nasionalisme yang semakin tinggi dengan diupayakannya menjalin hubungan mulai dari Papua sampai pulau Jawa.
Pada masa pemerintahan Sultan Agung, Mataram mencapai zaman
keemasan.Sultan Agung mempunyai cita-cita, yaitu mempersatukan seluruh
tanah Jawa dan mengusir kekuasaan asing dari bumi nusantara.Oleh karena itu, Sultan Agung merencanakan serangan ke Batavia. Sultan
Agung merencanakan serangan ke Batavia,karena Tindakan monopoli yang
dilakukan VOC. VOC sering menghalang-halangi kapal-kapal dagang Mataram
yang akan berdagang ke Malaka,VOC menolak untuk mengakui kedaulatan
Mataram, dan Keberadaan VOC di Batavia telah memberikan ancaman serius
bagi masa depan Pulau Jawa.
Tujuan Perlawanan
Untuk mengusir VOC yang mulai mengancam keamanan kerajaan Mataram dan pulau Jawa, melakukan politik monopoli dan selalu menghalang-halangi perdagangan kerajaan Mataram.
Sebab kegagalan
- Perlengkapan senjata VOC lebih lengkap dan modern daripada kerajaan Mataram.
- VOC selalu menghalang-halangi kerajaan Mataram dalam membangun kekuatannya.
- VOC melakukan penghasutan ke penerus kerajaan Mataram.
- Lemah serta zalimnya sultan amangkurat 1 sehingga memperpuruk keadaan kerajaan Mataram.
Semangat yang tak kenal lelah membuat kerajaan Mataram sukses membunuh J.P. Coen serta menghancurkan benteng-benteng milik VOC.
4. Perlawanan Banten
Banten memiliki posisi yang strategis sebagai bandar perdagangan
internasional. Oleh karena itu sejak semula Belanda ingin menguasai
Banten, tetapi tidak pernah berhasil.Akhirnya VOC membangun Bandar di
Batavia pada tahun 1619. Terjadi persaingan antara Banten dan Batavia
memperebutkan posisi sebagai bandar perdagangan internasional. Oleh
karena itu, rakyat Banten sering melakukan serangan-serangan terhadap
VOC.
Tujuan Perlawanan
Untuk mengusir VOC yang bertindak semen-mena terhadap perdagangan kerajaan Banten.
Sebab Kegagalan
- Terlalu kuatnya persenjataan milik VOC
- VOC melakukan politik hasut kepada Sultan Haji
- Sultan Haji memberontak kepada Sultan Ageng Tirtayasa
- Ketidakpercayaannya Sultan Haji kepada ayah dan saudaranya
- Keinginan Sultan Haji menjadi seorang Sultan membuat ia lupa segalanya
- Hubungan Sultan Haji dengan Sultan Ageng Tirtayasa semakin memburuk
Nilai-nilai Perjuangan
Tidak pernah padamnya semangat untuk mengusir VOC membuat perjuangan
Sultan Ageng Tirtayasa tidak pernah padam hingga diteruskan oleh para
penerusnya.
5. Perlawanan Goa
Kerajaan Goa merupakan salah satu kerajaan yang sangat terkenal di
Nusantara. Pusat pemerintahannya berada di Somba Opu yang sekaligus
menjadi pelabuhan Kerajaan Goa. Somba Opu senantiasa terbuka untuk siapa saja. Goa anti terhadap tindakan monopoli perdagangan. Masyarakat Goa ingin
hidup merdeka dan bersahabat kepada siapa saja tanpa hak istimewa.
Masyarakat Goa senantiasa berpegang pada prinsip hidup sesuai dengan
kata-kata “Tanahku terbuka bagi semua bangsa”, “Tuhan menciptakan tanah
dan laut; tanah dibagikannya untuk semua manusia dan laut adalah milik
bersama.” Dengan prinsip keterbukaan itu maka Goa cepat berkembang.
Dengan melihat peran dan posisinya yang strategis, VOC berusaha keras
untuk dapat mengendalikan Goa dan menguasai pelabuhan Somba Opu serta
menerapkan monopoli perdagangan. Untuk itu VOC harus dapat menundukkan
Kerajaan Goa. Berbagai upaya untuk melemahkan posisi Goa terus
dilakukan. Sebagai contoh, pada tahun 1634, VOC melakukan blokade
terhadap Pelabuhan Somba Opu, tetapi gagal karena perahu-perahu Makasar
yang berukuran kecil lebih lincah dan mudah bergerak di antara
pulau-pulau, yang ada. Kemudian kapal-kapal VOC merusak dan menangkap
kapal-kapal pribumi maupun kapal-kapal asing lainnya.
Tujuan Perlawanan
Raja Goa, Sultan Hasanuddin ingin menghentikan tindakan VOC yang anarkis dan provokatif.
Sebab Kegagalan
- VOC melakukan politik devide et impera
- Aru Palaka dihasut oleh VOC untuk membantu mengalahkan kerajaan GOA
- Senjata VOC yang lebih lengkap daripada kerajaan GOA
- VOC yang lebih siap daripada kerajaan GOA
Nilai-nilai perjuangan
Semangat yang ditanamkan oleh rakyat GOA memang sangat bagus tanpa
membeda-bedakan asal-usulnya.Perjuangan yang tidak kenal lelah walau
pada akhirnya rakyat GOA harus mengalah pada VOC atas perjanjian bongaya
6. Rakyat Riau Angkat Senjata
Ambisi untuk melakukan monopoli perdagangan dan menguasai berbagai
daerah di Nusantara terus dilakukan oleh VOC. Di samping menguasai
Malaka, VOC juga mulai mengincar Kepulauan Riau. Dengan politik memecah
belah VOC mulai berhasil menanamkan pengaruhnya di Riau.
Kerajaankerajaan kecil seperti Siak, Indragiri, Rokan, dan Kampar
semakin terdesak oleh pemaksaan monopoli dan tindakan sewenang-wenang
dari VOC. Oleh karena itu, beberapa kerajaaan mulai melancarkan
perlawanan. Salah satu contoh perlawanan di Riau adalah perlawanan yang
dilancarkan
Tujuan Perlawanan
Untuk menghapus politik monopoli yang dilakukan oleh VOC
Sebab Kegagalan
- Karena benteng milik VOC yang sangat tangguh disertai meriam yang sangat besar
- Karena VOC mempunyai banyak tentara dan senjata yang lengkapNilai-nilai perjuangan
- Siasat hadiah Sultan” merupakan siasat yang sangat tepat untuk menumpas VOC meskipun belum sepenuhnya VOC diusir dari Riau.
Nilai Perjuangan
Semangat perjuangan yang tiada henti dan penuh akal untuk mempertahankan daerahnya dari VOC
7. Orang-orang Cina Berontak
Sejak abad ke-5 orang-orang Cina sudah mengadakan hubungan dagang ke Jawa dan jumlahnya pun semakin banyak.Pada masa perkembangan
kerajaankerajaan Hindu-Buddha dan Islam banyak pedagang Cina yang
tinggal di daerah pesisir, bahkan tidak sedikit yang menikah dengan
penduduk Jawa. Begitu juga pada masa pemerintahan VOC di Batavia, banyak
orang Cina yang datang ke Jawa. VOC memang sengaja mendatangkan
orang-orang Cina dari Tiongkok dalam rangka mendukung kemajuan
perekonomian di Jawa. Orang-orang Cina yang datang ke Jawa tidak semua
yang memiliki modal. Banyak di antara mereka termasuk golongan miskin.
Mereka kemudian menjadi pengemis bahkan ada yang menjadi pencuri. Sudah
barang tentu hal ini sangat mengganggu kenyamanan dan keamanan Kota
Batavia.Untuk membatasi kedatangan orang–orang Cina ke Batavia, VOC
mengeluarkan ketentuan bahwa setiap orang Cina yang tinggal di Batavia
harus memiliki surat izin bermukim yang disebut permissiebriefjes atau
masyarakat sering menyebut dengan “surat pas”. Apabila tidak memiliki
surat izin, maka akan ditangkap dan dibuang ke Sailon (Sri Langka) untuk
dipekerjakan di kebun-kebun pala milik VOC atau akan dikembalikan ke
Cina. Mereka diberi waktu enam bulan untuk mendapatkan surat izin
tersebut. Biaya untuk mendapatkan surat izin itu yang resmi dua ringgit
(Rds.2,-) per orang. Tetapi dalam pelaksanaannya untuk mendapatkan surat
izin terjadi penyelewengan dengan membayar lebih mahal, tidak hanya dua
ringgit. Akibatnya banyak yang tidak mampu memiliki surat izin
tersebut. VOC bertindak tegas, orang-orang Cina yang tidak memiliki
surat izin bermukim ditangkapi. Tetapi mereka banyak yang dapat
melarikan diri keluar kota. Mereka kemudian membentuk gerombolan yang
mengacaukan keberadaan VOC di Batavia.
Tujuan Perlawanan
Untuk mempertahankan status kependudukan orang-orang China di pulau Jawa terutama di Batavia
Sebab Kegagalan
- Karena perlawanannya masih dalam jumlah sedikit.
- Persenjataan VOC yang terlalu lengkap.
- VOC terlalu kuat bagi orang-orang China meski telah dibantu oleh Pakubuwana II
- VOC bersahabat dengan Pakubuwana II setelah Pakubuwana II tidak sanggup melawan lagi VOC
Nilai-nilai perjuangan
Semangat tinggi walau mereka berjuang di atas tanah yang bukan tanah
asli negerinya sendiri, tetapi rasa bersatu demi keadilan dan rasa
kemanusiaan membuat mereka bersatu melawan VOC.
8. Perlawanan Pangeran Mangkubumi dan Mas Said
Latar belakang
Perlawan terhadap VOC kembali terjadi di Jawa, kali ini dipimpin oleh
bangsawan kerajaan yakni Pangeran Mangkubumi dan Raden Mas Said.
Perlawanan berlangsung sekitar 20 tahun. Pada uraian terdahulu sudah
disinggung bahwa beberapa raja Mataram setelah Sultan Agung merupakan
raja yang lemah bahkan bersahabat dengan kaum penjajah. Begitu juga pada
saat pemerintahan Pakubuwana II terjadi persahabatan dengan VOC. Bahkan
VOC semakin berani untuk menekan dan melakukan intervensi terhadap
jalannya pemerintahan Pakubuwana II. Wilayah pengaruh Kerajaan Mataram
juga semakin berkurang. Persahabatan antara Pakubuwana II dengan VOC ini
telah menimbulkan kekecewaan para bangsawan kerajaan, apalagi VOC
melakukan intervensi dalam urusan pemerintahan kerajaan. Hal ini
mendorong munculnya berbagai perlawanan misalnya perlawanan Raden Mas
Said
Tujuan Perlawanan
Memberantas VOC yang ikut dalam urusan pemerintahan kerajaan serta
melawan Pakubuwana II yang tidak adil dan tak menepati janjinya.
Sebab kegagalan
- VOC sangat licik dengan menghasut dan mendikte Pakubawana II
- VOC sangat licik karena membuat kerajaan menyerahkan isi seluruh kerajaannya atas nama VOC
- Banyak perjanjian yang harus ditanda tangani oleh Raden Mas Said dan Pangeran Mangkubumi hingga membuat mereka semakin lemah
Nilai-nilai Perjuangan
Semangat yang membara untuk memberantas VOC.
Sumber
http://alanhaidir.blogspot.co.id/2015/06/perang-melawan-kolonialisme.html
Komentar
Posting Komentar