Tanda Baca yang Tepat dan Sesuai Ejaan Dalam Puisi Langsung ke konten utama

Informasi Terbaru

Cara Menemukan Minat dan Mengasah Bakat Pada Diri Sendiri

Oleh Kharisma Intania Banyak yang masih bingung dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki, bakat dan kemampuan setiap orang pasti berbeda-beda. Nah, tugas kita adalah menemukan bakat dan kemampuan yang kita miliki. Bakat adalah keahlian atau kelebihan yang dimiliki oleh seseorang yang berasal dari keturunan ataupun berasal dari lahir. Bakat sendiri dipercaya sebagai hal yang paling disenangi oleh manusia karena bisa membantu manusia. Bakat erat hubungannya dengan pekerjan yang nantinya akan kita kerjakan, misalnya anda memiliki bakat bermain sepakbola, maka anda bisa menekuni sepak bola sebagai pekerjaan. Pun juga jika anda berbakat sebagai pelukis, anda bisa menjadi pelukis atau berprofesi sebagai designer. Kita sering bertanya kepada diri sendiri, apa sebenarnya bakat yang kita miliki, banyak orang merasa bosan dengan pekerjaan yang mereka kerjakan dan menganggap pekerjan yang mereka lakukan tidak sesuai bakat dan kemampuan. Meskipun, jika tidak di asah

Tanda Baca yang Tepat dan Sesuai Ejaan Dalam Puisi


Hasil gambar untuk tanda baca puisi

Hakekat puisi adalah KATA dan kata merupakan bagian dari BAHASA agar kita bisa menyusun kata menjadi sebuah paduan indah penuh makna kita HARUS menguasai bahasa (dalam hal ini bahasa Indonesia).Kemampuan berbahasa akan menjadi pijakan dasar yang kuat agar kita dapat berpuisi.

Berbeda dengan bahasa lisan, bahasa tulis membutuhkan tanda baca untuk dapat menyampaikan perasaan, pesan dan emosi penulis kepada penikmatnya. TANDA BACA adalah simbol yang bertindak untuk menunjukkan struktur serta penyusunan tulisan, juga intonasi ketika dibaca secara lisan. Khususnya dalam puisi, sekalipun tidak dibaca secara lisan, tanda baca memiliki peran penting menunjukkan intonasi/ekspresi dan emosi yang terkandung dalam bait-baitnya.

Tanda baca utama ialah :

1. Tanda Noktah atau titik ( . )

Titik digunakan sebagai tanda penutup di akhir kalimat (fungsi lain cek pada referensi).
Titik menandakan intonasi datar/normal. Misal:

Hari demi hari berlalu
aku masih tetap membisu
tak tau apa maumu.

Sedangkan titik-titik (…………) bisa dimaknai sebagai “saat hening/ renungan”, speechless – perasaan yang tidak dapat diwakili kata-kata, petunjuk adanya jeda periode waktu, atau emosi yang mengambang. Tergantung pada peletakannya. Bedakan emosi bait di atas dengan:

Hari demi hari berlalu
aku masih tetap membisu
tak tau apa maumu
…..

2. Tanda koma ( , )

Tanda koma berguna untuk memisahkan beberapa hal, sebagai tanda berhenti-sementara dalam membaca, juga penggabungan dua kalimat (kadang dimanfaatkan sebagai pengganti kata ganti). Perbedaan peletakan koma bisa dimaknai sebagai perbedaan fokus pada puisi. Misal bandingkan

Hari demi hari, berlalu
aku masih tetap membisu
tak tau apa maumu.

Dengan

Hari demi hari berlalu
aku, masih tetap membisu
tak tau apa maumu.

3. Tanda tanya atau soal ( ? )

Tanda tanya mengakhiri suatu kalimat tanya. Juga menegaskan unsur pertanyaan pada kalimat yang tidak mengandung kata tanya. Kesannya adalah bimbang, ingin tahu, heran, dan semacamnya.

4.Tanda seruan ( ! )

Tanda seru digunakan sesudah penyataan yang berupa seruan, perintah, atau rasa emosi yang kuat. Bandingkan emosi pada
“Aku tak tau, apa maumu?” dengan
“Aku tak tau, apa maumu!”
Semakin banyak tanda seru, kesannya adalah seruan yang makin tegas atau kasar.

5. Tanda sempang/ tanda hubung ( - )

Tanda ini berfungsi menyambungkan dua kata, Atau justru bisa berkesan memisahkan dua hal.

6. Tanda noktah bertindih/ titik dua ( : )

Tanda ini digunakan sebelum penjabaran akan sesuatu. Dalam puisi, bait-bait di belakang tanda ini seolah-olah merupakan penjabaran dari kata di depannya

7. Tanda titik koma (;)

Titik koma digunakan untuk memisahkan bagian-bagian/ kalimat-kalimat yang bernilai setara

8. Huruf besar

Dalam bahasa tulis, peran utama huruf besar adalah sebagai huruf awal suatu kalimat. Sehingga penggunaan huruf besar pada awal larik-larik puisi bisa mengesankan bahwa kalimat itu “penting”, “berdiri sendiri”, atau terpisah dari kalimat di atasnya, bandingkan pembacaan bait di atas bila ditulis:

Hari demi hari berlalu
Aku masih tetap membisu
Tak tau apa maumu

Penggunaan huruf-huruf besar semuanya, memberikan kesan sesuatu yang sangat PENTING, tegas, atau sebuah TERIAKAN

Hari demi hari berlalu
Aku masih tetap membisu
TAK TAU APA MAUMU

Tanda jeda untuk menentukan irama
/ : berhenti satu ketukan, untuk menyatakan satuan makna frasa
// : berhenti dua ketukan, untuk menyatakan satuan makna kalimat
/// : berhenti agak lama atau tiga ketukan, untuk menyatakan satuan paragraf.

Tanda intonasi
ᴧ : suara perlahan sekali seperti berbisik
ᴧᴧ : suara perlahan
ᴧᴧᴧ : suara sangat keras seperti berteriak
V : Tekanan kata sangat Pendek
VV : Tekanan kata agak pendek
VVV : Tekan kata agak panjang 

Semoga bermanfaat khususnya untuk teman-teman yang baru tertarik memahami puisi

Komentar

Posting Komentar