Ini Favoriteku Langsung ke konten utama

Informasi Terbaru

Cara Menemukan Minat dan Mengasah Bakat Pada Diri Sendiri

Oleh Kharisma Intania Banyak yang masih bingung dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki, bakat dan kemampuan setiap orang pasti berbeda-beda. Nah, tugas kita adalah menemukan bakat dan kemampuan yang kita miliki. Bakat adalah keahlian atau kelebihan yang dimiliki oleh seseorang yang berasal dari keturunan ataupun berasal dari lahir. Bakat sendiri dipercaya sebagai hal yang paling disenangi oleh manusia karena bisa membantu manusia. Bakat erat hubungannya dengan pekerjan yang nantinya akan kita kerjakan, misalnya anda memiliki bakat bermain sepakbola, maka anda bisa menekuni sepak bola sebagai pekerjaan. Pun juga jika anda berbakat sebagai pelukis, anda bisa menjadi pelukis atau berprofesi sebagai designer. Kita sering bertanya kepada diri sendiri, apa sebenarnya bakat yang kita miliki, banyak orang merasa bosan dengan pekerjaan yang mereka kerjakan dan menganggap pekerjan yang mereka lakukan tidak sesuai bakat dan kemampuan. Meskipun, jika tidak di asah
18 Teknik Mimpimu Agar Menjadi Penulis Profesional

Menulis merupakan ruang gak terbatas untuk menuangkan pikiran kita. Mulai dari sekadar status di sosial media, karya-karya puisi atau cerita pendek, bahkan sampai konten bertema serius di blog. Tanpa sadar, membaca dan menulis udah menjadi bagian yang gak terpisahkan dari keseharian kita.
Nah, beberapa dari kamu mungkin pengen lebih serius dalam menulis dan meningkatkan kemampuan menulis kamu, baik itu untuk sekadar mengisi postingan blog pribadi maupun yang emang profesional dan telah menelurkan buku.

 Jadi penulis hebat itu gak mudah.

Jadi penulis hebat sekelas Seno Gumira Ajidarma, Djenar Maesa Ayu, atau Dewi Lestari butuh kerja keras dan dedikasi, tapi semua itu sepadan dengan hasilnya. Gak ada penulis yang sempurna, tapi tiap penulis bisa menyempurnakan karyanya dengan menjadi penulis yang lebih baik lagi. Terlepas dari kamu penulis pemula atau profesional, simak dulu yuk beberapa tips untuk menjadi penulis yang baik!

1. Sering-sering baca karya penulis ternama

Sering-sering membaca karya sastra penulis-penulis yang lebih dulu tenar akan membuatmu lebih peka dalam menulis nantinya. Membaca juga bisa menjadi proses meniru karya-karya besar (dalam artian baik sih). Kalo kamu jarang membaca, kamu gak akan tau seperti apa tulisan yang bakal jadi hits atau bagaimana menuliskannya.
Sebagai penulis, membaca adalah awal yang baik untuk segalanya. Lewat ini, kamu akan tau gimana mekanisme penulisan yang baik, dan gaya seperti apa yang cocok buatmu. Membaca juga bisa membuahkan pandangan atau inspirasi baru untuk tulisanmu.

2. Banyak-banyak berlatih

Ibarat pisau yang perlu diasah biar tetap tajam, kemampuan menulismu juga harus dilatih setiap hari agar kamu bisa menulis dengan semakin baik ke depannya. Menulislah sesering mungkin: di blog, buku harian, atau media sosial tentang kamu, pacarmu, pengalamanmu, atau apapun yang bisa kamu tuangkan menjadi tulisan. Makin sering kamu latihan, tulisanmu akan makin tajam, dan kamu juga akan bisa semakin lepas dalam mengekspresikan pikiranmu,

3. Selalu catat idemu

Ke manapun kamu pergi, selalu bawa sebuah buku catatan kecil bersamamu. Nah, setiap ada ide yang terlintas di kepalamu, langsung tuliskan aja. Jangan terbiasa nunggu nanti, karena ide-ide tersebut gampang menguap dari pikiranmu. Mereka bisa berupa ide cerita, artikel, dan karakter,
Tuliskan juga percakapan menarik yang kamu dengar, bait lagu atau puisi yang membuatmu tergugah, atau bisa juga detil visual dari tempat yang kamu lewati. Ketika kamu baca ulang catatan ini, mungkin aja ada bagian yang menginspirasi kamu atau justru bisa langsung dimasukkan ke cerita yang lagi kamu garap.

4. Sesungguhnya Menjadi Penulis Adalah Pekerjaan yang Penuh Strategi

Menjadi penulis tidaklah “sebebas” yang kamu bayangkan. Jika memang ingin menjadikan menulis sebagai sebuah pekerjaan, kamu tidak bisa menuliskan semua ide yang berkelebat di kepalamu tanpa melalui pertimbangan.
Sebelum menghasilkan sebuah karya kamu perlu membaca selera pasar, menetapkan target pembaca yang ingin kamu jangkau, hingga memastikan bahwa plot cerita yang kamu miliki menarik dan berbeda dari penulis lain.

5. Ciptakan ritual menulis

Sisihkan waktu khusus dalam satu hari untuk menulis tanpa gangguan, dan jadikan kegiatan ini rutinitas kamu. Kamu bisa ambil waktu pagi, siang, atau tengah malam. Tapi pastikan kamu melakukannya setiap hari setidaknya setengah jam. Lama-lama, kamu akan punya konsentrasi dan kesabaran yang cukup untuk menulis selama beberapa jam per hari. Itu semua bakal membantu kamu jadi penulis yang lebih baik.

6. Tahan moodmu, jika ingin menjadi penulis !

Kalau selama ini kamu memandang aktivitas menulis sebagai kegiatan menumpahkan isi hati yang hanya dilakukan saat mood yang tepat datang, coba pertimbangkan lagi cita-citamu. Mampukah kamu menempatkan diri sebagai mesin pencetak kata yang bisa terus menghasilkan karya tak peduli apapun keadaannya? Bisakah kamu mengesampingkan segala masalah pribadi untuk tetap melanjutkan plot cerita yang telah kamu buat sendiri?

7. Tulis aja!

Waktu kertas atau layarmu kosong karena kamu gak tau mau nulis apa, jangan tergoda untuk melakukan hal yang akan memecah konsentrasimu — seperti ngecek Facebook atau rebus mie instan. Jangan. Tetaplah gerakkan jemarimu dan mulailah menulis apapun yang terlintas di kepalamu.
Ketika kamu udah memulai, proses yang berikutnya akan jadi lebih gampang. Biarkan aja segala ide mengalir, dan kerjakan tanpa berharap jadi sempurna. Semua bisa diperbaiki nanti. Yang penting, tetaplah berada di aliranmu. Kuncinya adalah memulai.

8.Hilangkan semua gangguan.

Menulis akan kurang berjalan dengan baik kalo ada banyak hal yang mengalihkan konsentrasimu, seperti suara-suara bising atau multitasking. Menulis perlu dilakukan dalam keadaan tenang dan bebas gangguan.
Matikan aplikasi pesan instan, e-mail, telepon genggam, TV, dan bereskan mejamu. Kunci pintu kamarmu: pastikan gak ada orang yang bisa menginterupsi kamu saat kamu sedang menulis.

9. Rencanakan apa yang mau kamu tulis, lalu tuangkan.

Kalo poin 5 di atas adalah buat memaksa kamu menulis dari kekosongan, merencanakan berarti kamu udah punya ide yang mau kamu tulis. Bakal bermanfaat kalo kamu udah punya sebelum kamu mulai duduk dan menulis. Kamu gak perlu bingung lagi cari-cari ide buat tulisanmu, karena proses brainstorming telah kamu lakukan lebih awal.

10.Kenali Pembacamu, Belajarlah Bicara Dengan Bahasa Mereka

 Jangan malas untuk mengenali pembacamu. Search judul tulisan atau bahkan namamu di Google dan Twitter untuk menemukan komentar pembaca tentang hasil karya yang telah kamu telurkan. Tak hanya berhenti di situ, stalk media sosial mereka. Kenali siapa mereka, apa kesukaannya, lelucon apa yang mereka suka, gaya bahasa apa yang mereka gunakan dengan teman-teman.

11. Bereksperimen

Mengikuti jejak penulis-penulis besar bukan berarti meniru mereka sama persis. Cobalah hal-hal baru, ambil bagian kecil dari beragam penulis favoritmu dan bereksperimenlah dengan gaya menulismu sendiri. Kamu bisa mencoba atau bahkan menemukan kata-kata baru. Mencoba banyak hal akan membuatmu kaya, dan kamu akan menemukan mana yang cocok sama style-mu.

12. Revisi

Nah, ketika kamu udah berhasil menuangkan idemu ke dalam teks, bereksperimen, dan membiarkan semua mengalir keluar, kamu perlu kembali lagi ke belakang dan membaca ulang tulisan yang udah kamu buat.
Banyak penulis yang ogah melakukan revisi karena itu dianggap menyita waktu. Tapi kalo kamu mau jadi penulis yang baik, kamu harus sadar bahwa selalu ada yang harus diperbaiki dari draft pertamamu. Baca ulang semuanya, perbaiki paramasastra yang keliru, ejaan yang salah, maupun kalimat yang kurang pas dan membingungkan.

13. Bikin yang ringkas

Saat kamu merevisi tulisanmu, sunting ulang kalimat dan paragraf. Buang hal-hal yang gak penting dan pertahankan yang esensial. Kalimat yang sederhana tapi jelas lebih baik daripada kalimat yang bertele-tele.

14. Gunakan kalimat yang mengena

Setelah kamu bisa membuat kalimat yang lebih ringkas dan esensial, fokuskan untuk bikin kalimat yang mengena pada pembaca, yang menimbulkan kesan kuat dan berkarakter. Gak harus tiap kalimat juga sih, karena kamu kan butuh variasi. Ini lebih gampang dilakukan pada saat merevisi tulisanmu, karena mungkin kamu belum mendapat idenya pada draf awal.

15. Dapatkan umpan balik

Setelah kamu selesai dengan tulisanmu, temukan orang untuk membaca tulisanmu: kalo bisa sih penulis yang kamu anggap lebih berpengalaman atau seseorang yang sering membaca dan bisa ngasih kamu umpan balik yang jujur dan cerdas. Dengarkan mereka dan pahami dengan baik setiap kritikannya, karena itulah yang nantinya akan membuatmu berkembang lebih jauh.

16. Buat tulisanmu agar bisa dibaca khalayak luas.

Kalo kamu udah punya karya, bikin biar karyamu bisa dibaca khalayak luas. Bisa kamu terbitkan sendiri jadi buku, atau kamu posting di blog. Promosikan juga hasil publikasi karyamu lewat jejaring sosial biar makin banyak yang baca.

17. Berusaha lebih komunikatif

Terdapat berbagai macam gaya menulis. Ada yang baku dan serius, ada juga yang santai dan seperti orang yang bercakap-cakap. Kamu harus komunikatif alias tahu apa yang bisa dimengerti dan diterima pembacamu. Terlepas dari itu, tetap perhatikan tata bahasa dan tanda baca. Gampang kok kalo kamu udah terbiasa.

18. Memberikan kesan yang kuat pada awal dan akhir tulisan

Penting dari sebuah tulisan untuk memiliki bagian awal yang bisa “mencuri” perhatian. Jika bagian awal tulisanmu gak mengena bagi pembaca, mereka akan malas baca bagian selanjutnya.
Jadi setelah kamu menyelesaikan draf awal, luangkan sedikit waktu untuk menyusun awal yang bagus. Buat mereka tertarik untuk terus membaca sampai selesai. Jangan lupa membuat akhir yang kreatif, biar pembaca menantikan tulisanmu yang selanjutnya.
Jadi seorang penulis itu memang gak bisa instan. Semua ada prosesnya, dan lewat proses inilah kamu berkembang menjadi penulis yang lebih baik. Yang penting, tetap produktif dan terus berkarya. Mudah-mudahan tipsnya bermanfaat buat kamu.

Komentar