Konflik dan Kekerasan Sosial Langsung ke konten utama

Informasi Terbaru

Cara Menemukan Minat dan Mengasah Bakat Pada Diri Sendiri

Oleh Kharisma Intania Banyak yang masih bingung dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki, bakat dan kemampuan setiap orang pasti berbeda-beda. Nah, tugas kita adalah menemukan bakat dan kemampuan yang kita miliki. Bakat adalah keahlian atau kelebihan yang dimiliki oleh seseorang yang berasal dari keturunan ataupun berasal dari lahir. Bakat sendiri dipercaya sebagai hal yang paling disenangi oleh manusia karena bisa membantu manusia. Bakat erat hubungannya dengan pekerjan yang nantinya akan kita kerjakan, misalnya anda memiliki bakat bermain sepakbola, maka anda bisa menekuni sepak bola sebagai pekerjaan. Pun juga jika anda berbakat sebagai pelukis, anda bisa menjadi pelukis atau berprofesi sebagai designer. Kita sering bertanya kepada diri sendiri, apa sebenarnya bakat yang kita miliki, banyak orang merasa bosan dengan pekerjaan yang mereka kerjakan dan menganggap pekerjan yang mereka lakukan tidak sesuai bakat dan kemampuan. Meskipun, jika tidak di asah

Konflik dan Kekerasan Sosial



Konflik merupakan proses sosial yang dialami masyarakat yang umumnya memiliki tingkat keragaman yang tinggi. Tentu Anda telah memahami dampak dari keragaman negara kita ini, akan berpotensi terhadap terjadinya konflik sosial. Adanya perbedaan ukuran tata nilai dan norma pada masing-masing daerah atau keluarga akan menjadi penyebab terjadinya konflik sosial. Ketika konflik tidak mampu dikelola secara tepat maka akan beralih pada kekerasan.

Beberapa Alternatif Penyelesaian Konflik dan Kekerasan atau Akomodasi Dalam Masyarakat. Agar konflik tidak mengarah pada kekerasan, maka kita harus mengurangi ketegangan atau sebab-sebab konflik sosial yang terjadi antarindividu atau antarkelompok tersebut. Usaha tersebut lebih kita kenal dengan istilah akomodasi. 

a. Konsiliasi

Konsiliasi merupakan bentuk pengendalian konflik sosial yang dilakukan oleh lembaga-lembaga tertentu yang dapat memberikan keputusan dengan adil. Dalam konsiliasi berbagai kelompok yang berkonflik duduk bersama mendiskusikan hal-hal yang menjadi pokok permasalahan. Contoh bentuk pengendalian konflik seperti ini adalah melalui lembaga perwakilan rakyat.


b. Arbitrasi

Arbitrasi merupakan bentuk pengandalian konflik sosial melalui pihak ketiga dan kedua belah pihak yang berkonflik menyetujuinya. Arbitrasi juga dapat diistilahkan perwasitan. Keputusan-keputusan yang diambil pihak ketiga harus dipatuhi oleh pihak-pihak yang berkonflik. Misalnya keputusan wasit dalam pertandingan sepak bola saat ada pemain yang melanggar permainan dengan memberikan kartu merah.



c. Mediasi

Mediasi merupakan bentuk pengendalian konflik sosial dimana pihak-pihak yang berkonflik sepakat menunjuk pihak ketiga sebagai mediator. Namun berbeda dengan arbitrasi, keputusan-keputusan pihak ketiga tidak mengikat manapun. Sebagai contoh ialah ada konflik antarpegawai yang tidak terselesaikan sehingga melibatkan pihak ketiga sebagai penengah.


d. Ajudikasi

Tentunya Anda masih ingat istilah meja hijau bukan? Yah tepat sekali jawaban Anda. Ajudikasi diistilahkan dengan meja hijau atau persidangan. Ajudikasi merupakan cara penyelesaian konflik melalui pengadilan yang tetap dan adil. Misalnya : Persidangan tentang msalah perebutan tanah antarwarga.


e. Koersi

Cara ini dilakukan dengan memaksa para pihak yang bersengketa untuk mengadakan perdamaian. Paksaan dilakukan secara psikologis maupun fisik. Misalnya: memaksa seseorang untuk segera menyelesaikan hutangnya dengan cara memukul.


f. Kompromi

Suatu bentuk akomodasi yang dilakukan dimana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutan agar tercapai penyelesaian dari penyelisihan.
g. Toleransi

Suatu bentuk akomodasi di mana ada sikap saling menghargai dan menghormati pendirian masing-masing pihak yang berkonflik. Misalnya kita menghargai perbedaan kebudayaan dari suku bangsa antarkita.


Saling Menghargai Walaupun Berbeda Budaya
Anda telah mempelajari uraian materi tentang bentuk-bentuk penyelesaian konflik dan kekerasan (Akomodasi). Tentunya Anda sudah paham materi tersebut. Kini pelajarilah materi berikut ini.

Dampak terjadinya konflik dan kekerasan dalam masyarakat
Pada masyarakat majemuk sering terjadi pertentangan antara satu aspek dengan aspek lainnya. Sumber potensi konflik yang rentan terjadi dalam kehidupan masyarakat Indonesia karena adanya perbedaan agama, ras, dan suku bangsa. Setiap konflik maupun kekerasan yang terjadi dalam masyarakat akan membawa dampak, baik dampak positif dan negatif dalam kehidupan masyarakat.
Dampak positif terjadinya konflik dan kekerasan yang terjadi di masyarakat antara lain :
  1. Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok
  2. Munculnya pribadi-pribadi yang kuat dan tahan uji menghadapi berbagai situasi konflik
  3. Membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma baru
  4. Munculnya kompromi baru apabila pihak yang berkonflik dalam kekuatan yang seimbang

Kesepakatan Setelah Berbeda Pendapat
Dampak negatif terjadinya konflik dan kekerasan yang terjadi di masyarakat antara lain:
  1. Hancurnya dan retaknya persatuan dan kesatuan.
  2. Adanya perubahan kepribadian seorang individu yang negatif.
  3. Rusaknya tatanan kehidupan masyarakat.
  4. Disorganisasi sosial atau disintegrasi sosial.
  5. Krisis sosial.
  6. Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia. Kebakaran Wilayah Akibat Konflik

Komentar