Oleh Kharisma Intania Banyak yang masih bingung dengan bakat dan kemampuan yang dimiliki, bakat dan kemampuan setiap orang pasti berbeda-beda. Nah, tugas kita adalah menemukan bakat dan kemampuan yang kita miliki. Bakat adalah keahlian atau kelebihan yang dimiliki oleh seseorang yang berasal dari keturunan ataupun berasal dari lahir. Bakat sendiri dipercaya sebagai hal yang paling disenangi oleh manusia karena bisa membantu manusia. Bakat erat hubungannya dengan pekerjan yang nantinya akan kita kerjakan, misalnya anda memiliki bakat bermain sepakbola, maka anda bisa menekuni sepak bola sebagai pekerjaan. Pun juga jika anda berbakat sebagai pelukis, anda bisa menjadi pelukis atau berprofesi sebagai designer. Kita sering bertanya kepada diri sendiri, apa sebenarnya bakat yang kita miliki, banyak orang merasa bosan dengan pekerjaan yang mereka kerjakan dan menganggap pekerjan yang mereka lakukan tidak sesuai bakat dan kemampuan. Meskipun, jika tidak di asah
Dalam pengetahuan dikenal istilah penelitian. Penelitian merupakan
proses untuk mencari, membuktikan, atau mengembangkan sesuatu. Untuk
mendapatkan hasil diperlukan data-data yang mendukung. Data-data
tersebut dikumpulkan dari sumber-sumber valid yang selanjutnya akan
dianalisis dan diperoleh sebuah kesimpulan.
Teknik
pengumpulan data dalam penelitian sosial ada berbagai macam. Pada
dasarnya, riset kuantitatif berbeda dengan riset kualitatif dalam proses
pengumpulan data. Teknik pengumpulan data yang dilakukan umumnya tidak
hanya satu, melainkan kombinasi beberapa cara. Hal ini dilakukan untuk
menunjang kualitas penelitian.
Namun demikian, bukan berarti semakin banyak teknik pengumpulan data
yang diterapkan, penelitian semakin berkualitas. Riset kuantitatif
misalnya, pengumpulan data menggunakan data set yang sudah tersedia umum
dilakukan. Bukan berarti data yang dikumpulkan oleh peneliti sendiri
lebih berkualitas, membeli data set yang diiliki oleh institusi yang
kredibel tentu menunjukkan kualitas itu sendiri
Dalam riset kualitatif, teknik pengumpulan data biasanya lebih
beragam. Wawancara dan observasi adalah dua teknik utama yang sering
dilakukan. Tulisan ini akan mengulas beberapa teknik pengumpulan data
riset sosial dan sosiologi baik kualitatif maupun kuantitatif.
Teknik pengumpulan data bermacam-macam menyesuaikan dengan kebutuhan dan
tujuan dari penelitian yang sedang dilakukan. Dari segi caranya,
terdapat 4 jenis teknik yang dapat diterapkan untuk mengumpulkan data.
Berikut adalah penjelasan terkait keempat jenis teknik untuk
mengumpulkan data.
1. Angket
Memperoleh
data dengan menggunakan angket adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberikan sejumlah pertanyaan tertulis kepada
responden. Teknik ini sesuai apabila peneliti membutuhkan data dalam
jumlah banyak. Dalam 1 angket bisa memuat banyak pertanyaan. Pertanyaan
yang tertulis dalam angket harus dapat menggambarkan tujuan dari
penelitian. Maka hal yang perlu dilakukan adalah mengetahui variabel
yang akan diukur dan jumlah responden yang dibutuhkan.
Kelebihan Metode Angket |
|
2. Wawancara
Wawancara
atau interview adalah teknik yang menggunakan komunikasi secara
langsung dengan narasumber untuk mendapatkan informasi melalui tanya
jawab. Wawancara digunakan dalam penelitian kualitatif. Dengan
menggunakan teknik wawancara, peneliti dapat mendapatkan informasi yang
mendalam. Wawancara dapat dilakukan bersama 1 atau lebih narasumber
tergantung kebutuhannya.
Terdapat 2
jenis teknik wawancara, yaitu wawancara terstruktur dan tidak
terstruktur. Perbedaannya terletak pada teknis selama mewawancarai
narasumber.
Wawancara Terstruktur |
Didalam wawancara terstruktut ini peneliti sudah menyiapkan pertanyaan apa saja yang harus ditanyakan dan peneliti sudah menyiapkan alternatif jawaban |
Wawancara Tidak terstruktur |
Didalam wawancara tidal terstruktut ini peneliti hanya menyiapkan pedoman garis besarnya saja. Pertanyaan yang dilontarkan peneliti bersifat pertanyaan terbuka. |
3. Observasi
Apabila
untuk memperoleh data dalam penelitian yang perlakuannya bukan karena
campur tangan peneliti tetapi semata-mata karena kejadian alami, teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah observasi. Dari proses perolehan
data, teknik observasi dapat dibedakan menjadi 2 yaitu berdasarkan
perubahan waktu dan berdasarkan sebab akibat. Dalam sebuah penelitian
dapat menggunakan 2 teknik observasi secara bersamaan.
Contoh Observasi |
Contoh teknik observasi berdasarkan perubahan waktu antara lain cross-sectional, longitudinal, dan time series sedangkan berdasarkan sebab akibat antara lain COHORT dan TROHOC. Salah satu penelitian menggunakan teknik observasi yang terkenal adalah penelitian Framingham yang meneliti pola hidup terhadap perkembangan penyakit jantung. |
4. Eksperimen
Lawan
dari observasi adalah eksperimen. Perlakuan diberikan secara sengaja
oleh peneliti. Eksperimen dilakukan untuk melihat adanya hubungan antara
sebab dan akibat. Ciri khas eksperimen adalah dilakukan pada sistem
tertutup sehingga data yang akan diperoleh tidak terpengaruh banyak
variabel.
Agar hasil yang diperoleh
bisa dipertanggungjawabkan, penelitian yang menggunakan teknik
eksperimen harus divalidasi. Jenis teknik eksperimen ada bermacam-macam,
antara lain praeksperimental, eksperimen sejati, dan eksperimen quasi.
Teknik ini identik dengan hasil berupa angka.
Beberapa contoh teknik pengumpulan data
Observasi
Teknik observasi lumrah dilakukan oleh peneliti baik dalam riset
sosial. Riset kualitatif lebih sering menerapkan observasi ketimbang
kuantitatif. Observasi adalah proses pengamatan fenomena sosial secara
teliti untuk menemukan gejala-gejala sosial yang menarik. Gejala sosial
yang ditangkap berpotensi menjadi masalah sosial yang penting untuk
dikaji. Observasi dilakukan oleh peneliti sebagai ”orang luar” yang
melakukan pengamatan. Peneliti bisa menggunakan alat bantu seperti
gadget atau buku catatan untuk mencatat gejala sosial apa yang
dilihatnya. Catatan penelitian merupakan hasil pengamatan yang sifatnya
empiris.
Observasi partisipatoris
Observasi partisipatoris adalah pengamatan secara lebih detail dan
mendalam. Mendalam artinya peneliti menjadi bagian dari masyarakat yang
diteliti. Teknik observasi partisipatoris umunya diterapkan dalam riset
kualitatif. Sebagai contoh, seorang peneliti yang mengkaji komunitas
lingkungan yang tumbuh dikalangan anak muda urban, ikut bergabung
melakukan kegiatan komunitas dalam rangka pengamatan secara
partisipatoris. Peneliti ikut kegitan komunitas sebagaimana anggota
komunitas lainnya. Etika penelitian menganjurkan agar aktivitas
pengamatan dilakukan dengan sepengetahuan pengurus atau anggota
komunitas. Namun apabila isu yang diteliti sensitif, peneliti bisa
melakukan secara sembunyi-sembunyi dengan tetap menjaga privasi dan
identitas anggota yang diteliti.
Observasi online
Pada hakikatnya, observasi online sama dengan observasi lainnya.
Perdebatan mengenai observasi online berputar pada isu kehadiran fisik
peneliti yang dianggap berbeda dengan kehadiran di dunia maya. Validitas
observasi online sangat tergantung pada tema riset sosial yang
dilakukan. Misal, riset tentang forum penggemar drama korea di Facebook,
menggunakan observasi online adalah sebuah keharusan.
Wawancara
Teknik
ini jamak dilakukan dalam riset kualitatif dan kuantitatif. Riset
kuantitatif bisa menggunakan wawancara namun biasanya tidak mendalam.
Wawancara riset kualitatif dilakukan secara mendalam karena data berupa
narasi merupakan data primer yang menentukan kualitas penelitian
kualitatif. Untuk melakukan wawancara, sejumlah persiapan diperlukan,
antara lain: peneliti menyusun panduan wawancara, menyiapkan catatan
atau alat rekam, mengatur jadwal wawancara dengan calon narasumber atau
informan. Uji coba wawancara diperlukan sebelum peneliti mewawancarai
narasumber lebih lanjut. Biasanya satu atau dua narasumber pertama
diwawancarai sebagai uji coba penduan wawancara. Peneliti mencatat apa
kekurangan interview guide selama wawancara uji coba, kemudian melengkapinya. Pemberitahuan kepada interviewee tentang identitas peneliti dan riset yang dilakukan diperlukan sebagai bagian dari etika penelitian.
Wawancara online
Wawancara online dilakukan dengan media digital. Sebelum wawancara
online, ada istilah yang dikenal dengan nama wawancara via telepon.
Kualitas wawancara online tentu tergantung pada topik riset yang
diteliti. Kelebihan wawancara online adalah efisiensi biaya dan waktu
yang dikeluarkan oleh peneliti. Kekurangannya tentu saja, peneliti tidak
bisa menangkap keseluruhan gestur yang tampak sebagaimana wawancara
konvensional. Lagi-lagi, urgensi teknik pengumpulan data melalui media
digital tergantung pada tema dan masalah penelitian.
Survei
Survei sebagai teknik pengumpulan data banyak dilakukan dalam riset
kuantitatif dan mixed method. Survei dilakukan dengan kuesioner yang
telah dipersiapkan sebelumnya. Sama seperti teknik wawancara, peneliti
sebaiknya melakukan uji coba kuesioner terlebih dahulu terhadap satu
atau dua informan sebelum melakukan survei lebih lanjut. Etika
penelitian juga perlu diperhatikan oleh peneliti selama survei. Proses
survei sangat tergantung pada struktur dan konten kuesioner yang
dibagikan.
Survei online
Pada dasarnya survei online sama dengan survei konvensional. Hanya
medianya saja yang berbeda. Survei online menggunakan platform digital
dan kuesioner didistribusikan secara online. Saat ini beberapa situs dan
aplikasi menunjang platform survei online. Salah satu aplikasi yang
sering digunakan adalah Survei Monkey, Google Form, dan sebagainya.
Polling
Polling merupakan versi sederhana dari survei. Data hasil polling
juga tidak selengkap atau sedetail hasil survei. Riset tentang
preferensi politik masyarakat banyak dilakukan melalui polling. Saat ini
beberapa aplikasi media sosial memiliki fitur polling yang bisa
digunakan untuk riset.
Studi literatur
Riset bersifat kumulatif, artinya penelitian yang akan dilakukan
selayaknya memiliki rujukan pada penelitian yang dilakukan sebelumnya.
Teknik pengumpulan data dengan studi literatur sangat menentukan
kualitas penelitian. Semakin lengkap penelitian sebelumnya yang
dilibatkan dalam rancangan penelitian, semakin kuat kredibilitas
proposal penelitian. Sangat jarang penelitian sosial merupakan
penelitian yang sama sekali baru. Biasanya sudah ada penelitian yang
dilakukan meskipun dengan lokasi dan fokus yang berbeda. Kebaruan dalam
riset sosial adalah pada temuan, bukan pada isu secara umum. Literatur
dapat dibagi menjadi dua, yakni literatur primer dan literatur sekunder.
Literatur primer adalah literatur utama yang digunakan. Sedangkan
literatur sekunder digunakan hanya sebagai penunjang literatur utama.
Komentar
Posting Komentar